Begini Kronologi Kontroversi Soal Wacana Ibadah Haji Virtual di Metaverse Yang Menuai Kecaman
Ilustrasi Ka'bah di Metaverse
Foto: Twitter/@ReasahAlharmainSetelah Arab Saudi menghadirkan hajar aswad di tenggara Ka'bah dalam metaverse, muncul kontroversi dan banyak pertanyaan terkait ibadah haji secara virtual. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah Arab Saudi yang ingin membuat virtual reality (VR) Ka'bah Masjidil Haram di Metaverse yang tengah digaungkan sejak akhir Januari 2022.
Awalnya, proyek yang diluncurkan oleh Imam Besar Masjidil Haram Syeikh Abdurrahman Sudais. Pembuatan Ka'bah di metaverse berkolaborasi dengan Universitas Umm al-Qura dan Administrasi Urusan Pameran dan Museum Arab Saudi.
Dikutip dari Techbriefly, proyek ini disebut "Virtual Hacerulesved". Sehingga, nantinya bagian Ka'bah seperti batu Hajar Aswad bisa dikunjungi secara virtual oleh umat Muslim.
"Ada banyak warisan sejarah dan Islam di wilayah tersebut, seperti Masjid Makkah, yang harus didigitalkan untuk kepentingan semua orang," ucapnya kala itu.
Nantinya, terdapat kacamata VR yang dipakai warga untuk melihat Ka'bah. Hal tersebut menjanjikan pengalaman yang unik, bukan hanya melalui indera penglihatan dan pendengaran melainkan juga sentuhan dan bau.
Munculnya VR untuk mengunjungi Ka'bah secara virtual menuai kontroversi. Sebab, dikhawatirkan adanya Ka'bah dalam dunia metaverse tak bisa dikategorikan sebagai ibadah haji.
Lembaga Presidensi Urusan Keagamaan Turki (Diyanet) menjadi salah satu yang merespon adanya wacana tersebut. Ini lantaran syarat ibadah itu yakni menyentuh lantai Mekkah secara langsung.
"Ini (ibadah haji di Metaverse) tidak mungkin terjadi," tutur Direktur Departemen Haji dan Umrah Diyanet, Remzi Bircan, dikutip dari Hurriyet Daily Mews.
"Para kaum mukmin bisa membayar untuk kunjungan ke Ka'bah di Metaverse, tetapi ini tak bisa dianggap sebagai ibadah sesungguhnya," lanjutnya.
Sebagai informasi, Metaverse sendiri secara sederhana merupakan sebuah ruang virtual yang memanfaatkan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) yang memungkinkan semua orang berkumpul dan berinteraksi. Istilah Metaverse mengacu pada dunia virtual yang menyerupai kehidupan nyata di dunia sebenarnya.
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Antisipasi Serangan Harimau, Pemkab Mukomuko Sarankan Antar-jemput Anak Sekolah
- Nelayan Diimbau Dinas Perikanan Batam untuk waspadai Buaya Lepas dari penangkaran
- Mencari Makan ke Desa di Temanggung, Puluhan Monyet Ekor Panjang Kejutkan Warga
- Seberangi Sungai untuk Sekolah, Pelajar di Jember Gunakan Rakit Bambu
- Secara Rutin Ini LIma Bagian Mobil yang Wajib Dirawat