Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Begini Kata NASA Soal Rusia Bakal Tinggalkan Stasiun Luar Angkasa ISS

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

NASA mengatakan belum menerima pemberitahuan resmi tentang penarikan Rusia, menurut The New York Times. Meskipun komitmen Rusia saat ini berakhir pada akhir 2024, NASA berharap untuk memperpanjang operasi ISS hingga 2030.

Awal tahun ini, NASA mengumumkan rencana baru untuk menonaktifkan stasiun ruang angkasa yang menua pada Januari 2031, dengan membiarkan ISS jatuh ke sudut terpencil Samudra Pasifik yang dikenal sebagai Point Nemo. NASA telah menandatangani perjanjian dengan tiga perusahaan swasta untuk meluncurkan beberapa stasiun ruang angkasa komersial baru pada akhir 2020-an.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Badan Antariksa Rusia atau Roscosmos, Yuri Borisov menyampaikan bahwa Moskow akan menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Borisov yang baru ditunjuk sebagai kepala Roscosmos itu mengatakan, negaranya berencana untuk meninggalkan ISS setelah tahun 2024 mendatang.

Borisov mengungkapkan, membuat pengumuman tersebut dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Keputusan untuk meninggalkan stasiun (ISS) setelah 2024 telah dibuat," kata Borisov, dikutip dari laman Live Science, Selasa (2/8).

"Saya pikir pada saat ini kami akan mulai menyusun stasiun orbital Rusia," tambahnya.

Pernyataan Borisov itu merujuk pada rencana untuk membangun stasiun luar angkasa eksklusif Rusia yang disebut Stasiun Layanan Orbital Rusia. Adapun wacana tersebut pertama kali diusulkan pada tahun 2021.

Ini bukan pertama kalinya Roscosmos mengisyaratkan niatnya untuk menarik diri dari ISS setelah 2024, sebelumnya pendahulu Borisov, Dmitry Rogozin, membuat klaim serupa pada Juni 2021, lalu April dan Mei 2022. Ini merujuk pada sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia sebagai alasan utama. Terlebih, saat ini sanksi Barat terhadap Rusia telah meningkat setelah invasi negara itu ke Ukraina pada Februari.

ISS terdiri dari dua bagian yang saling berhubungan, satu dijalankan oleh NASA dan yang lainnya oleh Rusia. Susunan panel surya di bagian NASA menghasilkan banyak daya stasiun.

Sementara itu, bagian Rusia menyediakan propulsi untuk mendorong ISS secara berkala ke orbit yang lebih tinggi dan mencegahnya jatuh ke Bumi. Jika Rusia mundur, negara mitra yang tersisa perlu menerapkan beberapa cara propulsi lain untuk menjaga ISS tetap aman di orbit.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top