Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Rezim Baru

Beberapa Jam Terpilih, PM Swedia Mundur

Foto : istimewa

Magdalena Andersson

A   A   A   Pengaturan Font

STOCKHOLM - Perdana Menteri wanita pertama Swedia, Magdalena Andersson, mengundurkan diri dari jabatannya hanya beberapa jam setelah dipilih. Pengundurannya dimuat dalam akun resmi Swedia, Kamis (25/11).

"Langkah dramatis itu terjadi sebelum Andersson sepenuhnya menjabat karena belum berkonsultasi dengan Raja," kata seorang juru bicara. Pengunduran dirinya menyusul kekalahan anggaran di Parlemen sehari sebelumnya.

Anggota parlemen mendukung RUU oposisi. Partai Hijau juga telah memutuskan untuk meninggalkan pemerintahan koalisi minoritas dengan Sosial Demokrat-nya Andersson. "Pemerintah saat ini akan berjalan sementara sampai rezim baru terbentuk," tambah akun tersebut.

Andersson, 54, mengatakan kepada ketua parlemen bahwa dia berharap untuk diangkat kembali sebagai perdana menteri. Dia menggantikan Stefan Löfven, yang baru-baru ini mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan pemimpin partai Sosial Demokrat. Semua negara Nordik lainnya: Finlandia, Denmark, Norwegia, dan Islandia, pernah memilih pemimpin nasional wanita.

Sebagai Perdana Menteri, Anderson didului 33 orang. Sebelumnya bekerja sebagai Wakil Direktur Jenderal Badan Pajak Swedia. Dia memegang gelar master di bidang ekonomi dari Stockholm School of Economics dan telah menjabat menteri keuangan Swedia sejak 2014.

Dia juga wanita kedua yang mengepalai partai Sosial Demokrat. Masih menurut akun Twitter Swedia, Anderseon memang menghadapi rintangan besar untuk memenangkan persetujuan parlemen. Hal itu dicapai setelah kesepakatan menit terakhir dengan mantan partai Kiri komunis. Namun, cengkeramannya pada kekuasaan lemah karena lanskap politik negara Nordik yang terfragmentasi.

Pendahulunya, Löfven, memerintah dengan melakukan tindakan juggling yang rumit untuk mendapat dukungan dari partai kiri dan tengah di parlemen, meskipun mereka bukan bagian dari pemerintahan koalisi.

Tapi Partai Tengah mengkhawatirkan kesepakatan dengan Partai Kiri. Maka, dia tidak akan mendukung pemerintah Andersson dalam pemungutan suara soal RUU keuangan yang diusulkan tiga partai oposisi. "Kami tidak dapat mendukung anggaran pemerintah yang bergerak jauh ke kiri. Menurut kami, kecondongan itu sedang dilakukan oleh pemerintah yang akan datang," kata pemimpin Partai Tengah, Annie Loof.

Löfven kalah dalam pemungutan suara anggaran akan membuat siapa pun yang memimpin Swedia menghadapi tantangan signifikan. Kekerasan geng dan penembakan merusak kehidupan di banyak pinggiran Stockholm dan kota-kota besar lainnya. Pandemi Covid-19 mengekspos kesenjangan. Kematian di Swedia jauh lebih tinggi dari negara-negara tetangga Nordik.

Pemerintah juga perlu mempercepat peralihan ke ekonomi "hijau" jika ingin memenuhi tujuan perubahan iklimnya. cnn/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top