Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bebaskan Siswa Pilih Sekolah

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Lalu apa yang akan terjadi terhadap kualitas dunia pendidikan nanti bila justru anak pintar tercederai sebuah aturan aneh dan sangat menjatuhkan sebuah nilai sportivitas? Mereka terjegal masuk sekolah favorit bukan karena bodoh, tapi lokasi sekolah jauh dari rumah.

Sistem ini tentu saja lemah karena berarti tidak mendidik. Tidak ada persaingan sehat untuk mengejar sebuah prestasi. Nilai setinggi apa pun akan kalah dengan siswa bernilai sangat buruk tapi tinggal dekata sekolah favorit.

Kalau nilai tidak dijadikan ukuran dengan mengedepankan, maka rasa bangga akan hilang. Akibatnya semakin turun minat belajar siswa agar bisa mencapai prestasi terbaik. Mereka bilang,"Untuk apa belajar keras kalau tak bisa menjamin masuk sekolah favorit." Barangkali gumaman semacam itu akan semakin banyak di tengah keluhan para orang tua murid dan calon siswa baru.

Di sebuah grup WA ada postingan keluhan orang tua siswa yang keberatan dengan sistem zonasi tahun ini. Ini akan semakin memberatkan guru karena menghadapi siswa berkualitas buruk. Padahal UN sendiri juga target agar siswa-siswanya bisa lulus dengan nilai terbaik.

Dilema ini memang seperti benang kusut yang tak mudah diurai karena kompleksitas permasalahan pendidikan. Di satu sisi, generasi bangsa harus bisa mendapat pendidikan terbaik. Di sisi lain, siswa yang baik namun tak bisa mendapat pendidikan terbaik hanya karena tak bisa memilih sekolah impian.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top