Beasiswa Mungkinkan Perempuan Raih Cita-Cita Tinggi

JAKARTA - Perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk berkembang melalui pendidikan tinggi. Pasalnya jenjang pendidikan itu sebagai modal menapaki karir profesional ataupun menekuni dunia bisnis.

Namun sayangnya meski memiliki kemampuan yang baik untuk melanjutkan pendidikan tidak semua perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk mengeyam pendidikan. Beasiswa yang ditawarkan baik oleh pemerintah maupun sektor swasta dapat menjadi solusinya.

Senior Brand Manager Glow & Lovely Imelda Scherers, menjelaskan pihaknya memiliki komitmen 'Positive Beauty' atau 'Cantik yang Positif' untuk mendorong perempuan memiliki kesempatan yang sama. Sejalan dengan komitmen tersebut, Glow & Lovely Bintang Beasiswa kembali membuka kesempatan bagi 60 perempuan muda yang terkendala finansial untuk meneruskan pendidikan tinggi sesuai dengan minatnya.

"Kami berharap program ini dapat mendorong perempuan muda Indonesia memaksimalkan potensi mereka," ujar dia pada acara konferensi pers virtual berjudul, "Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2022," Rabu (15/2).

Head of Railway Engineering Department, PT MRT Jakarta, Tengku Alia Sandra, misalnya merupakan perempuan yang berkarir di bidang teknik yang umumnya digeluti oleh laki-laki melalui jalur beasiswa. Ia menempuh pendidik perkeretaapian dari Central Queensland University, Australia jurusan Railway Signalling and Telecommunication, Railroad and Railway Transportation.

Alia mengatakan, bisa kuliah melalui jalur beasiswa di jurusan perkeretaapian untuk membuktikan dirinya layak, dan memiliki nilai lebih," "Kunci sukses saya adalah keep your heads up, mau membuka diri, memanfaatkan peluang, dan selalu haus akan pengetahuan," ungkapnya.

Sementar itu, Azizah Rigma Arum Pawestri merupakan lulusan Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2017 yang mendapat predikat cumlaude dari S1 Arsitektur Universitas Gajah Mada. Perempuan asal Yogyakarta ini mengakui besarnya manfaat yang dari beasiswa bersama Glow & Lovely Bintang Beasiswa, terutama melalui kelas pendampingan yang mendukung profesinya sekarang.

"Keterampilan saya sebagai arsitek sangat ditunjang dengan kemampuan berkomunikasi, kecekatan dalam memetakan dan menyelesaikan permasalahan, serta berpikir kritis dan inovatif, yang ia dapatkan semasa kelas pendampingan," ujar dia.