Bawang Putih Sembuhkan Jerawat, Mitos atau Fakta?
Bawang putih.
Foto: Freepik/JcompDi tengah maraknya tips perawatan kulit bermunculan pada media sosial, Dokter Spesialis Kulit Margaretha Indah Maharani memperingatkan tak semua tips yang viral di internet baik untuk kesehatan kulit.
Sebaliknya, tak sedikit tips yang justru menyesatkan dan berdampak buruk bagi kesehatan kulit. Salah satunya tips menggunakan bawang putih untuk menghilangkan jerawat.
Sosok yang akrab disapa Rani itu menjelaskan bahwa penggunaan bawang putih untuk mengobati jerawat justru membahayakan kulit.
Pasalnya, bawang putih disebut Rani memiliki rasa pedas sehingga memiliki sifat iritatif. Karenanya, meletakkan bawang putih di kulit muka justru dapat menimbulkan luka bakar kimiawi.
"Memang ini banyak banget sih. Kalau googling di internet juga banyak 'bawang putih untuk jerawat' gitu. Saya juga pernah ada pasien, enggak cuma satu dua. Itu mukanya muncul kayak luka bakar karena pakai bawang putih," kata Rani, seperti dikutip dari Antara.
Oleh sebab itu, Rani menilai penggunaan bawang putih untuk jerawat yang meradang justru akan membuat kondisi menjadi semakin buruk.
"Jadi coba deh nyemil bawang putih mentah, gigit. Itu pedas. Karena dia iritatif. Kebayang dong kalau bawang putih diulek, masih fresh diletakan di muka? Apa yang terjadi? Luka bakar kimiawi. Jadi bisa mengakibatkan merah bahkan hingga berlubang," jelas Rani.
Rani pun mengimbau untuk tidak menggunakan bawang putih untuk menghilangkan jerawat karena hanya akan menimbulkan masalah baru.
"Bukannya ngobatin justru tambah rusak. So jangan di coba ya! Karena nanti endingnya gejala sisanya itu akan lebih repot ngilangin bekas bawang putihnya daripada bekas jerawatnya itu sendiri," tambahnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak mudah mempercayai konten-konten perawatan kulit yang menjamur di media sosial. Pasalnya, tak sedikit masyarakat yang masih mengikuti tren-tren perawatan wajah yang belum tentu benar tersebut.
Untuk membedakan mana tips perawatan wajah yang aman dan bermanfaat, Rani menyarankan untuk memeriksa apakah sumber informasi memiliki latar belakang yang kredibel. Dengan demikian, masyarakat pun juga dapat terhindar dari hoax yang membahayakan kesehatan kulit.
"Tipsnya konten tuh banyak banget. Saya sih saraninnya kita harus mengedukasi diri kita sendiri. Jadi mendapatkan informasi dari sumber yang kredible," kata Rani.
"Jadi kalau kita lihat TikTok, yang ngasih tips ini siapa. Andaikan saya, lalu saya ngajarin teknik tambal ban, jangan percaya. Saya nggak bisa. Jadi harus dilihat, yang bikin konten latar background-nya apa," pungkasnya.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Suliana
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Jakarta Timur Pangkas 66 Pohon Rawan Tumbang
- Koridor 1 Transjakarta Tidak Akan Ditutup
- Virus Marburg Diduga Sebabkan Delapan Warga Tanzania Meninggal
- Melaju Mudah ke Babak Kedua India Open 2025, Dejan/Fadia Tampil Begitu Menjanjikan
- Liverpool Dipaksa Imbang 1-1, Arne Slot Puji Cara Bertahan Nottingham Forest