Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Batu Rosetta Kunci Bagi Terurainya Huruf Hieroglif Mesir Kuno

Foto : AFP
A   A   A   Pengaturan Font

Terlepas dari signifikansi batu itu di kemudian hari, teks itu sendiri relatif biasa, mencantumkan prestasi raja sebelum mengingatkan pembaca tentang keilahiannya dan menegaskan kultus kerajaannya. Para imam mengakhiri pesan mereka dengan memerintahkan agar dekrit itu ditorehkan pada prasasti.

Dalam penulisan kata-kata para dewa, dan penulisan buku-buku dan dalam tulisan (orang Yunani). Salinan ini, pada gilirannya, didistribusikan di kuil-kuil di seluruh kerajaan. Huruf hieroglif sendiri dikembangkan pada sekitar tiga milenium atau pada 3100 SM.

Huruf hieroglif berupa simbol adalah simbol bergambar yang digunakan untuk menulis bahasa Mesir kuno. Pada zaman Ptolemy, sekitar 3.000 tahun setelah pembuatan hieroglif, naskah yang rumit itu terutama digunakan oleh para pendeta. Semetara itu masyarakat umum lebih sering menggunakan huruf demotik yang lebih sederhana.

Seperti yang dikatakan Ilona Regulski, seorang kurator budaya tulis Mesir di British Museum, yang telah menampung Batu Rosetta sejak 1802, bahwa Mesir adalah masyarakat yang sangat multikultural pada saat itu dan mereka yang bisa membaca dan menulis dapat melakukannya dalam lebih dari satu bahasa.

Tertulis pada Batu Rosetta menceritakan bahwa sebuah dewan mengeluarkan dekritnya di tengah-tengah Pemberontakan Besar (206 hingga 186 SM). Pemberontakan yang tidak terdokumentasi dengan baik yang dipicu oleh ketegangan lama antara penguasa Ptolemeus Yunani dan rakyat Mesir mereka.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top