Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Baru Lulus dari Akmil, Perwira Muda Kopassus Itu Langsung Terjun ke Pertempuran Pimpin Prajurit Senior

Foto : Agus Supriyatna

Sintong Panjaitan

A   A   A   Pengaturan Font

Selain itu, Sintong juga belajar mengenal sifat-sifat anggota peleton di daerah operasi. Kemudian kurang dari satu bulan, Sintong diangkat menjadi Komandan Peleton 1. Ia jadi Danton 1 menggantikan Peltu Tobing. Demikian juga Letda Abdulrachman dan Letda Iding Suwardi, teman seangkatan di AMN masing-masing diangkat menjadi Komandan Peleton 2 dan Komandan Peleton 3 pada Kompi Senapan A.

Ketika itu, Letda Sintong masih bisa dikatakan Perwira remaja. Usianya ketika itu 24 tahun. Belum memiliki pengalaman tempur sama sekali. Tapi ia ditugaskan untuk jadi Komandan Peleton 1 yang para anggotanya sebagian besar telah kenyang makan asam-garamnya pertempuran.

Tiga orang komandan regu di bawah pimpinan Sintong, yakni Sersan Omoh, Sersan Suwardi, dan Sersan Rachmad adalah para bintara yang telah banyak memiliki pengalaman tempur panjang. Begitu juga para anggota lainnya di peleton Sintong telah berpengalaman dalam operasi penumpasan pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dan penumpasan pemberontakan PRRI di Sumatera. Mereka juga pernah terlibat dalam perjuangan Trikora' untuk pembebasan Irian Barat. Bahkan ada pula anggota pasukan Sintong yang berasal dari pejuang Angkatan 45.

"Walaupun demikian Sintong dapat menunjukkan kemampuannya sebagai seorang komandan dalam memimpin pertempuran di daerah operasi yang menjadi tanggung jawabnya," tulis Hendro Subroto dalam buku," Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando."

Peleton 1 di bawah pimpinan Sintong, ditempatkan di ujung timur Talangrilau. Talangrilau sendiri merupakan medan pegunungan yang terletak di tengah-tengah daerah yang dikuasai oleh pemberontak di bawah pimpinan Sjamsuddin, seorang pemberontak kepercayaan Kahar Muzakkar. Biasanya pasukan infanteri yang melaksanakan operasi antigerilya, memerlukan penduduk untuk mendukung kelancaran operasi. Namun, daerah Talangrilau yang menjadi daerah operasi Sintong, sama sekali tidak berpenduduk. Jarak terdekat antara Peleton 1 dan Peleton 2 sekitar enam jam berjalan kaki. Peleton 1, merupakan peleton yang paling banyak terlibat dalam pertempuran, karena posisi mereka berada di basis pemberontak.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top