Bappenas Sebut 135 Indikator dari Program SDGs Tercapai
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa
Foto: ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJAJAKARTA - Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, menyebutkan sebanyak 135 indikator atau 63 persen dari total 216 indikator yang datanya tersedia terkait target rencana aksi nasional program tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2021-2024 telah tercapai.
"Indikator SDGs per 31 Desember 2021 hasilnya menunjukkan lebih dari separuh atau 63 persen dari total 216 indikator SDGs yang tersedia datanya telah tercapai target sesuai yang telah ditetapkan," kata Suharso dalam Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022, di Jakarta, Selasa (18/10).
Seperti dikutip dari Antara, Suharso mengatakan sebanyak 216 indikator SDGs yang datanya tersedia ini sendiri berasal dari empat pilar yaitu 59 indikator pilar sosial, 75 indikator pilar ekonomi, 54 pilar lingkungan serta 28 pilar hukum dan tata kelola.
Sementara dari 135 indikator target SDGs yang tercapai sebanyak 31 indikator berasal dari pilar sosial, 47 indikator dari pilar ekonomi, 42 indikator dari pilar pembangunan lingkungan serta 15 indikator dari pilar hukum dan tata kelola.
Untuk 31 indikator pilar sosial yang telah tercapai di antaranya mengenai ketersediaan obat esensial di fasilitas kesehatan karena adanya peningkatan dan mencapai target nasional yaitu dari 92,12 persen pada 2020 menjadi 92,33 persen pada 2021.
Kemudian juga mengenai proporsi peserta BPJS Kesehatan yakni cakupan kepesertaan program ini pada pekerja baik informal dan formal meningkat signifikan yaitu pada 2021 sebesar 53,98 persen terhadap pekerja formal dan 8,14 persen terhadap pekerja informal.
Melampaui Target
Selanjutnya, untuk 47 indikator pilar ekonomi yang tercapai di antaranya mengenai nilai intensitas energi primer yang mengalami penurunan bahkan melampaui target.
Target intensitas energi primer pada 2020 sebanyak 139,5 dan realisasinya sebanyak 133,7, sedangkan target pada 2021 sebanyak 138 dengan realisasi 133,9. "Ini menunjukkan di tengah aktivitas ekonomi ternyata efisiensi tetap terjaga dalam penggunaan energi," ujar Suharso.
Berita Trending
- 1 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 2 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 3 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 4 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 5 Diprediksi Berkinerja Mocer 2025, IHSG Sepanjang Tahun Ini Menguat 1,22 Persen
Berita Terkini
- Konsisten Dukung PMI dan Diaspora, Bank Mandiri Catat Transaksi Remitansi Tembus Rp 2 Triliun di 2024
- Indonesia Akan Jadi Pusat AI di Asean Berkat Ekosistem Digital yang Berkelanjutan
- UMKM Bandung Perkenalkan Kelezatan Masakan Indonesia di WEF 2025
- Puan: GKSB perkuat Indonesia di global lewat kerja sama antarparlemen
- Naik Signifikan 14%, Bandara InJourney Airports Layani 2,79 Juta Penumpang Pesawat Saat Libur Panjang