Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Panen Raya

Banyuwangi Jadi Sentra Produksi Bawang Putih

Foto : ANTARA/Lucky R

Kembangkan Bawang Putih I Acara panen raya bawang putih digelar di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/3). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian memilih Banyuwangi sebagai salah satu sentra pengembangan bawang putih nasional guna mendorong target swasembada pada 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

BANYUWANGI - Pemerintah terus memperluas wilayah yang menjadi sentra pengembangan bawang putih di tanah air. Kali ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mengembangkannya di Banyuwangi, Jawa Timur setelah di beberapa wilayah lain.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan perluasan sentra pengembangan bawang putih dilakukan untuk mengurangi kebergantungan terhadap impor bawang putih yang selama ini mencapai 90 persen dari total kebutuhan. Hal itu juga untuk mendorong tercapainya target swasembada bawang pada 2021.

"Kita genjot produksi di dalam negeri, ngapain diimpor, apalagi rasa bawang putih lokal lima kali lebih baik ketimbang bawang impor," tegas Amran dalam acara Panen Raya Bawang Putih di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Kamis (22/3).

Amran menyebutkan luasan lahan untuk pengembangan bawang putih selama ini terus meningkat. Jika pada 2014 lahan bawang putih hanya seribu hektar lebih, ditargetkan pada tahun ini sudah 15 ribu hektar. Luasan terus diupayakan meningkat menjadi 45 ribu hektar pada 2019, sehingga pada 2021 mencapai target swasembada.

Dalam hitungan Kementan, sekurang-kurangnya 73 ribu hektar areal bawang putih untuk bisa mencapai target swasembada berkelanjutan, dengan rincian 60 ribu hektar untuk produksi bawang putih konsumsi dan 13 ribu hektar untuk produksi benih. Sementara potensi lahan yang cocok untuk pengembangan bawang putih mencapai 629 ribu hektar yang terdiri dari 259 ribu hektar lahan diversifikasi (tegalan) dan 370 ribu hektar lahan ekstensifikasi (semak belukar).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top