Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Banyak Sumur Gas Alami "Water Blocking"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Industri minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia tengah dihadapkan pada tantangan berkurangnya sumber daya alam (SDA). Karena itu, optimalisasi sumur tua perlu terus didorong guna meningkatkan produksi migas nasional.

Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS, Ariana Soemanto, mengatakan banyak sumur gas mengalami water blocking berupa cairan yang mengumpul di lubang sumur. Hal itu akibat penipisan alami serta penerobosan air dan kepasiran di dalam formasi.

"Hal tersebut mengakibatkan adanya peningkatan tekanan hidrostatik dan back pressure ke dalam formasi sehingga produksi gas akan mengalami penurunan secara signifikan, dan kemungkinan terburuk sumur akan mati," ungkapnya di Jakarta, Senin (16/1).

Mengatasi hal tersebut, lanjut Ariana, sebuah agent bernama Organic Foaming Agent, hasil inovasi LEMIGAS digagas. Agent ini diproduksi untuk mengatasi permasalahan water blocking dalam sumur gas dengan aditif organik yang aman bagi reservoar, peralatan produksi dan ramah lingkungan.

"Laboratorium Eksploitasi LEMIGAS mengolah umbi porang dan asam lemak nabati turunan CPO, menjadi produk organic foaming agent yang mampu mentransformasi air menjadi foam untuk menurunkan densitas air, sehingga gas mampu mengalir dan terproduksi kembali," ujar Ariana.

Sementara itu, Pelaksana Harian Koordinator Pengujian Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi, Yohannes B Doi Wange, menambahkan senyawa foaming agent ini juga tahan temperatur dan salinitas tinggi, serta kompatibel dengan air formasi. Inovasi ini ialah solusi terbaik untuk masalah water blocking pada sumur gas.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top