Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 10 Feb 2025, 00:00 WIB

Banyak Kerusakan, Seluruh Ruas Jalan Nasional Harus Dievaluasi

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo - langkah pertama yang perlu dilakukan adalah survei kemantapan jalan

Foto: antara

JAKARTA – Pemerintah akan mengevaluasi menyeluruh terhadap ruas-ruas jalan nasional di Indonesia untuk memastikan keselamatan bagi para pengguna jalan. Hal ini untuk menindaklanjuti terjadinya kecelakaan di Jalur Pantura, Jawa Tengah.

“Kerusakan jalan bukanlah sesuatu yang terjadi dalam semalam dan penyebabnya lebih kompleks dari sekadar satu faktor tunggal. Pengawasan dan perbaikan terhadap kualitas jalan harus segera dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat pengguna jalan,” kata Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo di Jakarta, Minggu (9/2).

Menurut Dody, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah survei kemantapan jalan. Dia menginstruksikan Inspektur Jenderal beserta jajaran untuk segera memeriksa langsung ke lapangan.

“Pertama tingkat kemantapan jalan 96 persen harus divalidasi dulu. Kemudian apakah ada permainan antara kontraktor dengan internal PU, semua permasalahan harus diselesaikan sampai tuntas,” katanya.

Menteri PU juga meminta kerja sama dari Kementerian Perhubungan, Korlantas, dan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) untuk ikut menjaga fasilitas jalan dari kendaraan kelebihan ukuran dan kelebihan muatan atau Over Dimension Over Loading (ODOL) yang menjadi salah satu faktor utama yang mempercepat kerusakan jalan.

"Kalau memang masalahnya ODOL, saya kembalikan lagi ke polisi, DLLAJ, dan Kemenhub bagaimana agar ODOL tidak bebas melintas di jalan nasional," ujar Dody.

Selain itu, menanggapi kekhawatiran masyarakat terkait keterbatasan anggaran pada 2025 yang dapat berdampak pada pemeliharaan jalan nasional, Dody menegaskan infrastruktur tetap menjadi prioritas utama.

Sebabkan Kecelakaan

Sementara itu, Pemkab Batang menyikapi kerusakan jalan nasional jalur pantura, mulai batas Kabupaten Kendal dan Kota Pekalongan. Pemda telah bersurat ke Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) agar jalan rusak yang kerap menjadi penyebab kecelakaan segera diperbaiki.

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki merasa resah, karena sejak 4-7 Februari 2025, banyak kecelakaan lalu lintas disebabkan jalan berlubang. "Ruas jalan berlubang nasional Batang - Semarang sudah banyak memakan korban, bahkan meninggal dunia, makanya saya segera mengajukan permohonan ke Menteri Pekerjaan Umum," tegasnya, Sabtu (8/2).

Lani menegaskan, ini bukti Pemkab Batang memberikan perhatian, agar jalan berlubang di ruas jalan Nasional segera ditangani oleh yang berwenang. "Ini juga untuk mencegah kecelakaan terjadi kembali akibat jalan berlubang," tegasnya.

Sementara, Kabid Prasarana Jalan dan Jembatan DPU-PR Batang, Endro Suryono menerangkan, pasca Pemda bersurat dengan pihak berwenang, PPK 1.2 segera melakukan perbaikan. "Alhamdulillah ada respons positif dengan diperbaikinya ruas jalan Nasional mulai pukul 15.00 wib Sabtu sore ini di ruas jalan Nasional," terangnya.

Beberapa titik yang mengalami kerusakan cukup fatal, mulai perbatasan Kota Batang hingga Gringsing. Maka diperkirakan perbaikan akan selesai dalam beberapa hari ke depan.

"Kalau cuaca bagus, Insya Allah perbaikan di ruas jalan Nasional Batang - Semarang akan selesai 3 sampai 4 hari ke depan. Yang pasti kerusakan jalan di Batang itu karena kendaraan Over Dimension and Over Load (ODOL)," tandasnya.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.