Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengetatan Moneter l Sepanjang 2018, BI Naikkan 7-Day Reverse Repo Rate Sebesar 50 Bps

Bankir Yakini BI Naikkan Bunga Acuan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Tekanan ekonomi eskternal semakin kencang di pertengahan tahun ini karena konsensus pelaku pasar global yang semakin meyakini empat kali kenaikan bunga acuan The Fed tahun ini.

Jakarta - Sejumlah pelaku industri perbankan meyakini Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI 7Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi lima persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama dua hari mulai, Kamis (28/6). "Memang ini kondisi yang penuh ketidakpastian dan tantangan," kata Presiden Direktur PT OCBC NISP Tbk, Parwati Surjaudaja, di Jakarta, kemarin.

Tekanan ekonomi eskternal, menurut Parwati, semakin kencang di pertengahan tahun ini karena konsensus pelaku pasar global yang semakin meyakini empat kali kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed tahun ini. Selain itu, perang dagang antara Tiongkok dan AS juga semakin memanas dan membuat pasar keuangan global dibayangi oleh ketidakpastian.

Di sisi lain, Gubernur BI, Perry Warjiyo, sudah beberapa kali melontarkan pernyataan bernada hawkish atau pernyataan yang mengarah ke kenaikan suku bunga secara agresif ke depan. Pimpinan bank sentral itu telah aktif berkomunikasi dengan pasar bahwa kebijakan BI saat ini memprioritaskan stabilitas di atas pertumbuhan (stability over growth) untuk jangka pendek.

Baca Juga :
Produksi Lilin

"Sehingga kemungkinan BI untuk menaikkan suku bunga acuan sekali lagi sebesar 0,25 persen cukup besar peluangnya," ujar Parwati. Dalam tempo satu bulan di bawah kepemimpinan Perry Warjiyo, BI mengoptimalkan setiap instrumen kebijakan moneter untuk memelihara stabilitas rupiah. K omunikasi terhadap pelaku pasar turut menjadi salah satu penyempurnaan kebijakan moneter BI untuk menghindari kekeliruan ekspektasi pergerakan kurs rupiah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top