Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Fungsi Intermediasi - BRI Turunkan Suku Bunga Dasar Kredit untuk Seluruh Segmen

Bank Kesulitan Salurkan Kredit

Foto : istimewa

Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK

A   A   A   Pengaturan Font

Kelebihan likuiditas terjadi karena Bank Indonesia menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) bagi perbankan.

JAKARTA - Permintaan kredit saat ini diperkirakan masih melemah seiring pelemahan daya beli masyarakat. Kondisi tersebut membuat perbankan dinilai sulit menyalurkan kredit meskipun saat ini industri keuangan tersebut memiliki kelebihan likuiditas dua kali lipat dari kondisi normal.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengungkapkan loan to deposit ratio (LDR) atau rasio pinjaman terhadap simpanan perbankan saat ini mencapai 82 persen. Hal itu berarti ada banyak likuiditas di bank saat ini.

"Namun, jika uang ada namun permintaan tidak ada, saya yakin sangat sulit bagi bank untuk memberikan kredit ke masyarakat," ujar Wimboh dalam diskusi di Jakarta, Selasa (2/3).

Berdasarkan data OJK, per 15 Januari 2020 terdapat likuiditas mencapai 1.241 triliun rupiah di perbankan. Pada 17 Februari 2021, likuiditas perbankan meningkat hampir dua kali lipat menjadi 2.219 triliun rupiah.

Wimboh menuturkan, kelebihan likuiditas tersebut terjadi karena Bank Indonesia menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) bagi perbankan dan pemerintah juga memberikan stimulus fiskal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top