Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 19 Mei 2022, 00:00 WIB

Bank Harus Kencangkan Sabuk Pengaman akibat Perang Ukraina

Kantor pusat Bank Sentral Eropa di Frankfurt, Jerman.

Foto: YANN SCHREIBER / AFP

FRANKFURT - Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan kepada bank-bank untuk mengencangkan sabuk pengaman dan bersiap menghadapi jalan bergelombang di depan karena perang di Ukraina menghantam ekonomi dan lonjakan suku bunga yang tiba-tiba membuat pasar lebih bergejolak. Demikian dikatakan pengawas utama ECB, Andrea Enria, Rabu (18/5).

Bank-bank zona Euro baru saja keluar dari tindakan darurat yang diberlakukan pada puncak pandemi virus korona, termasuk pembatasan pembayaran dividen, ketika konflik pecah pada Februari dan prospek ekonomi kembali suram.

Seperti dikutip dari Antara, Enria mengatakan para pengawas sekarang telah memberi tahu bank-bank untuk "menilai kembali" ekspektasi mereka, termasuk berapa banyak modal yang akan mereka miliki.

"Kami telah meminta bank-bank untuk menilai kembali proyeksi dan lintasan modal mereka berdasarkan gambaran makroekonomi baru, juga mempertimbangkan skenario yang merugikan," kata Enria kepada harian Italia, Repubblica.

Perlambat Pertumbuhan

Dalam slide yang disiapkan untuk pertemuan dengan lobi perbankan Italia, Enria mengatakan harga-harga energi dan komoditas yang lebih tinggi mendorong inflasi dan memperlambat pertumbuhan, menutupi dorongan margin bank dari kenaikan suku bunga.

Sisi baiknya, dia mengatakan bank-bank telah menunjukkan ketahanan pada tahun 2021 dan terus membersihkan neraca mereka, meskipun ada peningkatan gagal bayar perusahaan dalam tiga bulan terakhir tahun ini ketika langkah-langkah dukungan Covid-19 dihentikan.

Sebelumnya diberitakan, ECB akan menaikkan suku bunga simpanan untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade pada Juli dan membawanya keluar dari wilayah negatif pada pertemuan berikutnya September, meskipun kemungkinan resesi 30 persen dalam setahun, jajak pendapat ekonom Reuters menunjukkan.

Dengan inflasi mencapai tertinggi multi-dekade 7,5 persen pada April dan hampir setiap bank sentral utama lainnya telah menaikkan suku bunga, Presiden ECB, Christine Lagarde, mendukung seruan untuk kenaikan suku bunga awal oleh pembuat kebijakan minggu lalu.

Bank sekarang diharapkan untuk mengakhiri program pembelian obligasi pada Juli dan mengikutinya dengan kenaikan suku bunga simpanan 25 basis poin beberapa minggu kemudian, menurut mayoritas ekonom yang disurvei dari 10 hingga 16 Mei.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.