Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam - Daerah Paling Parah Kabupaten Madiun

Banjir Rendam 15 Kabupaten di Jatim

Foto : ANTARA/Siswowidodo

JALAN TOL TERENDAM BANJIR - Jalan tol Trans Jawa ruas Ngawi-Kertosono di KM 603-604 terendam banjir di Desa Glonggong, Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (7/3). Luapan Sungai Madiun serta beberapa anak sungainya mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Madiun terendam banjir. Jalan tol yang terendam tersebut hanya bisa difungsikan satu ruas dengan sistem

A   A   A   Pengaturan Font

Surabaya - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 12.495 kepala keluarga terdampak banjir yang terjadi di 15 kabupaten di Jawa Timur. Banjir ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi itu terjadi karena adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) di Samudera Hindia.

"Data sementara, banjir menyebabkan lebih dari 12.495 KK terdampak dan sebagian masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (7/3). MJO adalah fenomena gelombang atmosfer yang bergerak merambat dari barat (Samudera Hindia) ke timur dengan membawa massa udara basah.

Masuknya aliran massa udara basah dari Samudera Hindia ini meningkatkan potensi curah hujan bagi daerahdaerah yang dilalui. "Fenomena ini dapat bertahan hingga satu minggu. Selain itu, adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Barat Sumatera yang membentuk daerah pertemuan angin cukup konsisten di wilayah Sumatera, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Jawa menyebabkan curah hujan meningkat," kata Sutopo.

Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Jatim, kata Sutopo, 15 kabupaten yang mengalami banjir adalah Kabupaten Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo, Gresik, Pacitan, Tranggalek, Ponorogo, Lamongan, dan Blitar. "Daerah yang paling parah terlanda banjir adalah Kabupaten Madiun akibat meluapnya Sungai Jeroan, anak Sungai Madiun," ucapnya.

Tiga Tanggul Rusak

Ia merinci sebanyak 39 desa, delapan kecamatan di Kabupaten Madiun terendam banjir sehingga menyebabkan 4.317 KK atau 17.268 jiwa terdampak banjir, dua unit rumah rusak berat, 253 hektare sawah tergenang, tiga titik tanggul rusak, dua unit jembatan rusak, satu unit gorong-gorong rusak dan ribuan ternak terdampak.

Banjir dengan ketinggian 50- 100 sentimeter, kata dia, terjadi di Kabupaten Ngawi akibat meluapnya Sungai Bengawan Madiun yang merendam rumah warga sebanyak 4.490 KK di 18 desa di enam kecamatan. Lalu, banjir di Kabupaten Nganjuk disebabkan luapan air Sungai Kuncir di Desa Sonopatik Berbek sehingga merendam jalan raya dan pemukiman warga di delapan dusun, tiga kelurahan, 12 desa, enam kecamatan dengan ketinggian 10-100 sentimeter.

"Sebanyak 456 KK terdampak banjir dan sampai saat ini pendataan serta penanganan darurat masih masih dilakukan," katanya. Sedangkan beberapa daerah yang menjadi perbatasan Surabaya juga terjadi banjir, seperti Gresik dan Sidoarjo. Di Gresik, banjir akibat luapan Kali Miru berdampak pada tiga kecamatan, yaitu Kedamaean, Driyorejo, dan Dukun dengan ketinggian 20-100 sentimeter hingga mengakibatkan 90 unit rumah tergenang.

Kemudian di Sidoarjo, banjir disebabkan luapan Sungai Avoer Krembung II sehingga berdampak pada rumah tergenang dan 498 KK di tiga desa terendam antara ketinggian 20-40 sentimeter.

Sementara itu, di Kabupaten Probolinggo puting beliung dan banjir terjadi di Desa Tambak Rejo Kecamatan Tongas yang mengakibatkan seorang meninggal dunia. "BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat," katanya.

eko/Ant/P-4

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top