Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Smart Citizen Day

Bangun Kesadaran Literasi untuk Wujudkan "Smart Nation"

Foto : koran jakarta/imantoko
A   A   A   Pengaturan Font

Menghadirkan lingkungan yang positif dalam ruang cyber sudah menjadi tanggung jawab bersama. Komitmen dan pemahaman itu akan kembali diperkuat Qlue bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui gelaran 'Smart Citizen Day'.

Sebagai upaya mewujudkan Smart City (SC), dibutuhkan komitmen yang kuat secara menyeluruh, tak terkecuali peran masyarakatnya. Melalui gerakan Smart Citizen Day (SCD) yang akan dihelat pada 28 Maret 2019, Qlue bersama Kemkominfo berharap sosialisasi SC dan cerdas literasi diera teknologi ini menjadi semakin kuat diterapkan.

Dengan dukungan Kemkominfo, saat ini solusi teknologi Qlue selaras dengan program 100 SC Indonesia dan telah diaplikasikan di berbagai kota, institusi dan perusahaan untuk penerapan konsep SC.

"Qlue merupakan menyediakan platform berbasis Artificial Intelligence(AI), Internet of Things (loT), serta integrasi data yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi dalam menangani permasalahan kota," ujar cofounder dan Chief Technology Officer Qlue, Andre Hutagalung, kemarin.

Namun, keberhasilan penerapan aplikasi Qlue membutuhkan partisipasi warga dengan pemerintah. Selain dengan pemda, saat ini solusi teknologi Qlue juga diterapkan di berbagai instansi dan perusahaan multi-industri untuk mendapatkan berbagai informasi akurat yang berguna untuk proses pengambilan keputusan.

"Untuk itu, Olue menghadirkan pada ajang SCD ini juga untuk memperkenalkan berbagai Solusi Qlue kepada publik serta sebagai puncak perayaan smart citizen di Indonesia," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kemkominfo, Samuel Abrijani Pangerapan, turut mendukung sepenuhnya SCD. Selain kecanggihan solusi yang dihadirkan, yang juga menjadi perhatiannya ialah soal edukasi literasi digital masyarakat.

Menurutnya, besarnya arus informasi di era digital membuat masyarakat harus cerdas menyaring informasi sebelum membagikan informasi tersebut ke orang lain. "Kami berharap gerakan smart citizen ini dapat menjadi bola salju yang positif untuk meningkatkan literasi digital di seluruh Indonesia. Dimulai dari 34 deklarator yang dapat menjadi katalis dalam gerakan smart citizen di daerah masing- masing untuk mewujudkan Indonesia menjadi smart nation," katanya.

Sekedar informasi, SCD merupakan gerakan smart citizen pertama di Indonesia dan dunia, diawali dengan deklarasi menjadi smart citizen oleh 34 pemuda terpilih yang telah menciptakan dampak sosial positif secara gotong-royong di daerahnya.

SCD juga menghadirkan kisah inspiratif dari 19 pembicara kunci lintas sektor yang akan memberikan inspirasi bagaimana membuat akselerasi perubahan positif, inovasi dan kreasi bisnis di era digital, hingga mewujudkan smart business di Indonesia.

Qlue juga menghadirkan instalasi arttechnology, ekshibisi solusi teknologi dari Qlue dan partner bisnis yang dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas organisasi maupun perusahaan.

Tak hanya itu pengunjung nantinya juga dapat melihat berbagai aplikasi SC Qlue yang telah mendapat penghargaan dalam gelaran The 7th World Government Summit, sebagai Best Mobile Goverment Service di kategori Public Empowerment yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab pada 10-12 Februari 2019. ima/R-1

Tentukan Kualitas Literasi

Untuk mewujudkan SC, salah satu yang juga tak kalah penting di era digital ini ialah kualitas literasi masyarakat. "Kita saat ini mendiami dimensi siber, tapi kita belum punya kesadaran dan pengetahuan yang cukup terhadap ruang siber ini, maka perlu dibangun satu kecerdasan baru bagaimana kita bisa hidup atau mendiami ruang siber tersebut," ucap Samuel.

Menurutnya, gerakan SCD ini menjadi bagian dari era transformasi yang tidak hanya dilakukan di Indonesia tetapi di seluruh dunia. Jika kesadaran dan pengetahuan telah ditanamkan sejak dini, dengan sendirinya juga menentukan kualitas literasi.

Lebih lanjut, Samuel menuturkan dalam kondisi apapun kita tidak bisa bersembunyi di dunia siber seperti saat ini. Artinya jejak digital yang memberikan pengaruh bagi setiap orang, baik yang bertujuan baik atau buruk.

"Bisa dikatakan pula sebenarnya ruang siber itu tidak bisa dipercaya, kecuali orang yang menyajikan informasi yang bisa membangun kepercayaan, karena semua orang bisa membuat apa saja, kebebasan," tambahnya.

Kebebasan di ranah siber ini lah yang perlu dikelola kecerdasan literasi masyarakat, sebagai satu kesatuan SC atau dalam lingkup yang lebih luas smart nation.

Sejauh ini ukuran baik-buruk soal kecerdasan literasi masyarakat memang belum ada, namun Samuel mengungkapkan kecenderungan melek literasi digital sudah terbangun, khususnya pada generasi muda.

"Kecenderungan saat ini anak-anak muda suka mengecek kebenarannya langsung, ketika mendapati informasi. Mereka langsung mem-validasi apa yang kita katakan atau yang kita ketahui," ujarnya.

Kendati demikian Samuel mengaku Kemkominfo terus mengupayakan untuk mencerdaskan literasi digital. "Apa yang kita lakukan misal melalui gerakan 'Siberaksi' saat ini impact-nya cukup tinggi. Dan kalau diperhatikan, sekarang itu kita melakukan penanganan berita hoax tidak lagi dengan blokir, tapi dengan stempel validasi dengan menyajikan data yang sesungguhnya. Dengan langkah itu kami harap masyarakat bisa terus belajar dalam menerima informasi, dan input akhirnya dapat membangun kecerdasan masing- masing," tandasnya. ima/R-1

Solusi Internet Antilemot

Di sisi lain dunia teknologi yang terus berkembang, kebutuhan dalam mengakses internet pun semakin tidak terbatas. Tak hanya masyarakat yang membutuhkan koneksi internet yang cepat dan berkualitas, perusahaan ataupun instansi pemerintahan pun sangat membutuhkan koneksi internet untuk mendukung segala aktivitas pekerjaannya.

Untuk menjawab kebutuhan itu, PT Hawk Teknologi Solusi (HTSnet), salah satu perusahaan penyedia Internet Service Provider (ISP) meluncurkan layanan Turbo Fiber. Layanan ini sangat cocok diperuntukkan dengan perusahaan berkategori Small Medium Business (SMB) dan Small Medium Enterprise(SME),tersedia dalam tiga pilihan paket yaitu Turbo Fiber 50, Turbo Fiber 100,dan Turbo Fiber 200 dengan bandwidth sampai dengan 200 Mbps.

Harijanto Pribadi, Direktur HTSnet, menjelaskan layanan ini hadir sebagai solusi yang memudahkan pelanggan dalam mendapatkan layanan internet cepat, berkualitas, dan harga yang terjangkau. "Kami memberikan harga khusus untuk memudahkan pelanggan dalam meminimalisir biaya pengeluaran perusahaan. Kualitas kami unggulkan, harga kami mudahkan, penanganan masalah kami prioritaskan. Pelanggan tidak perlu khawatir memikirkan masalah network yang lemot. HTSnet berprinsip untuk memprioritaskan kepuasan pelanggan," jelasnya.

Tak hanya itu, dalam peluncuran itu, Harijanto mengatakan HTSnet menawarkan promo menarik bagi pelanggan yang ingin menggunakan layanan Turbo Fiber. Sejak didirikan pada 26 Juli 2010, HTSnet tumbuh dan telah mempunyai lebih dari 4.000 pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. HTSnet juga telah memberikan layanan akses data dan solusi internet di berbagai macam bidang usaha seperti hotel, rumah sakit, pusat perbelanjaan, perguruan tinggi, perusahaan swasta nasional, dan kantor pemerintahan.

"September 2018 kami men-support layanan internet pada acara Indonesia e-Sport Championship di ICE BSD, Tangerang Selatan," tutupnya. ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top