Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Bangladesh Pulangkan Tentara Junta yang Kabur

Foto : AFP

Dipulangkan | Sejumlah warga Myanmar yang kabur ke Bangladesh dikawal untuk dipulangkan ke negaranya dari Cox's Bazar pada Kamis (25/4). Sedikitnya 300 warga Myanmar yang terdiri dari tentara dan PNS sebelumnya melarikan diri melintasi perbatasan untuk menghindari serangan kelompok bersenjata etnis.

A   A   A   Pengaturan Font

COX'S BAZAR - Bangladesh pada Kamis (25/4) memulangkan hampir 300 tentara dan pegawai negeri Myanmar. Orang-orang Myanmar itu melarikan diri melintasi perbatasan untuk menghindari serangan terhadap pos-pos terdepan mereka di dekat perbatasan antara kedua negara.

Myanmar dilanda konflik sejak pihak militer merebut kekuasaan dari pemerintah yang dipilih secara demokratis dalam kudeta pada 2021. Bentrokan kekerasan antara tentara Angkatan Bersenjata Arakan, kelompok bersenjata milik etnis minoritas, dan pasukan junta sejak akhir tahun lalu menyebabkan ratusan tentara melarikan diri ke Bangladesh.

Pejabat-pejabat pemerintah mengatakan kepada kantor beritaAFPbahwa kapal berbendera Myanmar yang membawa tentara, polisi dan pegawai negeri, berangkat dari pelabuhan Sungai Naniarchar pada Kamis.

"Semua 288 tentara, yang sebagian besar termasuk Polisi Penjaga Perbatasan Myanmar dan sebagian tentara serta pejabat imigrasi, meninggalkan Naniarchar sekitar pukul 6 pagi," kata seorang pejabat senior pemerintah kepadaAFP.

Dua pejabat pemerintah lainnya mengkonfirmasi keberangkatan itu kepadaAFP. Ketiganya berbicara tanpa menyebut nama dengan alasan keamanan.

Bangladesh telah meningkatkan keamanan di perbatasan dengan Myanmar karena khawatir konflik di sana dapat memicu gelombang besar pengungsi Muslim Rohingya yang terjebak dalam pertempuran.

Negara tersebut sudah menampung sekitar 1 juta pengungsi Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan. Sebagian besar pengungsi melarikan diri dari tindakan brutal pada 2017 yang kini menjadi sasaran penyelidikan genosida di Mahkamah Internasional.

Negara tetangganya, India, bulan lalu mendeportasi puluhan warga negara Myanmar yang melarikan diri dari gelombang pertempuran baru-baru ini antara junta dan pejuang dari aliansi kelompok etnis minoritas di dekat perbatasan bersama.

Ribuan warga sipil juga dilaporkan telah melarikan diri dari pertempuran di Myanmar dengan menyeberang ke negara tetangga India, Bangladesh, dan Thailand.

Serang Rumah Sakit

Sementara itu kantor beritaRadio Free Asiayang mengutip keterangan dari kelompok pemberontak pada Jumat (26/4) melaporkan bahwa telah terjadi serangan udara junta Myanmar terhadap sebuah rumah sakit di bagian barat negara itu yang menewaskan empat orang serta melukai 15 orang.

"Serangan udara pada Kamis itu menghantam sebuah rumah sakit di Desa Vawmm sekitar 48 kilometer dari Kota Mindat di Negara Bagian Chin," kata Administrasi Rakyat antijunta di wilayah tersebut. "Mereka menjatuhkan enam bom seberat 150 pon. Rumah sakitnya hancur total," Yaw Man, juru bicara tim Administrasi Rakyat antijunta di wilayah tersebut.

Negara bagian yang berbatasan dengan India ini telah mengalami peningkatan kekerasan sejak militer Myanmar melancarkan kudeta pada awal tahun 2021, dengan pasukan junta dituduh sering menghancurkan desa-desa yang mayoritas penduduknya beragama Kristen dan melakukan penganiayaan, termasuk penanaman ranjau darat.AFP/RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top