Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Balitbang Kemhan, Pernah Dipimpin Para Profesor Sekarang Jenderal Bintang Dua

Foto : Istimewa.
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) yang bermarkas di Pondok Labu, Jakarta Selatan ini sangat strategis perannya. Sebab, menjadi badan yang meneliti dan mengembangkan alutsista pertahanan dalam negeri. Sehingga, cita-cita kemandirian alutsista pertahanan dalam negeri bisa diwujudkan.

Kini, Balitbang Kemhan dipimpin oleh jenderal bintang dua TNI Angkatan Udara yakni Marsekal Muda (Marsda) TNI Julexi Tambayong. Mengutip situs resmi Balitbang Kemhan, sejak berdiri, beberapa jenderal TNI pernah jadi kepala badan ini. Menariknya, Balitbang Kemhan juga pernah dipimpin para profesor dan doktor.

Dalam sejarahnya, sebelum sekarang bernama Balitbang Kemhan, badan penelitian dan pengembangan di bawah Kemhan ini bernama Badan Pengkajian dan Pengembangan Industri dan Teknologi, Departemen Pertahanan Keamanan atau disingkat BPPIT Dephankam.

Nama ini berdasarkan Keputusan Menhankam Nomor: KEP/05/M/X/1983 tanggal 5 Oktober 1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertahanan Keamanan. Pejabat Kepala BPPIT Dephankam periode pertama adalah Brigjen TNI Hardijono. Jenderal Hardijono jadi Kepala BPPIT dari tanggal 1 Oktober 1983 sampai dengan 31 Maret 1988.

Setelah Brigjen Hardijono, BPPIT Dephankam dipimpin oleh Brigjen TNI Ir. Suratman. Brigjen Suratman menjadi Kepala BPPIT dari 1 April 1988 sampai dengan 30 November 1992. Selanjutnya, Kepala BPPIT Dephankam dijabat oleh Brigjen TNI Ir. Gunadi yang bertugas dari tanggal 1 Desember 1992 sampai dengan 31 Januari 1997.

Baru pada tahun 1997, BPPIT Dephankam dipimpin oleh jenderal bintang dua yakni Mayjen TNI I.G.N. Arsana. Mayjen Arsana menjadi Kepala BPPIT dari tanggal 1 Februari 1997 sampai dengan 31 Desember 1998.

Penggantinya, juga masih jenderal bintang dua yakni Mayjen TNI Soemarno yang menjadi Kepala BPPIT dari mulai 1 Januari 1999 sampai 13 Pebruari 2001. Sampai kemudian, TNI dan Polri dipisah. Akibat pemisahan Polri dari TNI, maka Dephankam diubah namanya menjadi Dephan. BPPIT Dephankam pun ikut berubah menjadi BPPIT Dephan.

Dan di era reformasi, keluar Keppres Nomor 147 Tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana diubah dengan Keppres RI Nomor 165 Tahun 2000, tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertahanan. Maka Dephan pun melakukan penataan kembali organisasi. Berdasarkan Kepmen Nomor: Kep/19/M/XII/ 2000 tanggal 29 Desember 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertahanan, BPPIT Dephan kembali berganti nama Balitbang Dephan.

Di era ini, Balitbang mulai dipimpin para kademisi. Akademisi pertama yang memimpin Balitbang Dephan adalah Dr. H. Soefjan Tsauri, MSc, APU yang mulai menjabat pada tanggal 13 Pebruari 2001.

Berikutnya, kembali Balitbang dipimpin oleh kalangan kampus. Adalah Profesor Ir. Lilik Hendrajaya, MSc, PhD yang dipercaya jadi Kepala Balitbang menggantikan Dr Soefjan. Pengganti Profesor Lilik juga seorang akademisi yakni Dr. Ir. Pos M Hutabarat. M.A.

Setelah itu Balitbang Kemhan dipimpin oleh Profesor Dr. Ir. Eddy S Siradj. Berikutnya, Balitbang Kemhan dipimpin oleh Dr. Anne Kusmayati. Baru kemudian, Balitbang Kemhan dipimpin kembali oleh seorang perwira tinggi yakni Marsda Julexi Tambayong, perwira tinggi bintang dua TNI AU.

Sebelumnya, Kepala Balitbang Kemhan, Marsda TNI Julexi Tambayong menegaskan, badan penelitian dan pengembangan yang dipimpinnya perannya sangat penting dan strategis.

"Melalui penelitian dan pengembangan yang dilakukan selama ini, diharapkan bisa tercipta karya-karya anak dalam negeri yang bisa memperkuat pertahanan negara" ujarnya. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top