Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Kebakaran

Balita Korban Kebakaran Bidara Cina Alami Trauma

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan korban terdampak kebakaran di Bidara Cina, Jakarta Timur mengalami trauma. KPAI telah melakukan pengawasan ke lokasi kebakaran di Jalan Kebon Sayur 2 RT 007 dan 008/RW 014 Kelurahan Bidara Cina Jatinegara Jakarta Timur pada Senin (28/5)

Komisioner KPAI Retno Listyarti menambahkan ada satu korban usia anak A, 13 tahun, kakinya terbakar. Dua orang korban lainnya Sadih, 50 tahun, mengalami lukar bakar seluruh tubuh dan Muahana (60 tahun) mengalami luka bakar di muka dan tangan.

"Ketiganya adalah satu keluarga di dalamnya rumahnya terdapat tabung gas yang meledak sebagai penyebab kebakaran. Ketiganya kini dirawat di Rumah Sakit Polri," kata Retno.

Ia mengatakan warga terdampak kebakaran sebanyak 221 jiwa dari 56 Kepala Keluarga dan 46 rumah.

Dari pengawasan KPAI, anak-anak yang terdampak kebakaran sebanyak 57 jiwa dengan rincian anak Usia SD 23 orang , anak usia SMP sebanyak 14 orang dan anak usia SMA sebanyak 20 orang.

KPAI meminta kepada Pemerintah Kota Jakarta Timur agar memberikan kemudahan kepada warga terdampak kebakaran dalam mengurus surat berharga dan penting seperti surat tanah, akte lahir, Kartu Keluarga, ijazah dan rapor anak.

"KPAI mengapresiasi inisiasi ibu-ibu Sekolah Perempuan yang didampingi oleh Institute Kapal Perempuan dalam mengamankan dokumen-dokumen penting dengan cara di scan, sehingga ketika terjadi musibah kebakaran, dokumen relatif dapat diselamatkan, "ujar Retno.

Ia mengatakan kebakaran menyebabkan anak-anak bersedih, karena kehilangan tempat tinggal yang selama ini melindungi mereka dari terik panas matahari dan hujan. Kondisi shock terjadi ketika orang tua membawa anak-anak mereka yg masih Balita meninggalkan rumahnya yang akan terbakar pada dini hari dan semua warga panik.

"Saat kejadian, anak-anak masih terlelap tidur, tapi langsung dibangunkan dan dibawa berlari keluar rumah, melewati ga sempit yang dijejali orang-orang yang panik menyelamatkan diri dengan disertai jeritan orang dewasa dan tangisan balita. Situasi ini yang mengakibatkan anak-anak balita mengalami trauma," kata Komisioner KPAI Bidang Sosial Susianah.

Susianah menambahkan, indikasi trauma diantaranya anak kehilangan selera makan dan kerap memgigau dan menangis ketika tidur, terutama malam hari. Secara umum, anak-anak telah beradaptasi dengan bencana karena tempat tinggal mereka berada di samping sungai Ciliwung yang ketika curah hujan tinggi daerah berlangganan banjir.

KPAI meminta Pemkot Jakarta Timur dan Pemprov DKI untuk menyediakan sarana air bersih, fasilitas MCK, pengakuan warga baru ada satu kamar mandi umum. "Jumlah MCK satu dengan jumlah korban mencapai 221 jiwa jelas tidak memadai", tandas Susianah.

Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top