Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bajaj Qute, Pilihan Transportasi Baru di Jakarta

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar
A   A   A   Pengaturan Font

Sejak operasi kendaraan bemo diberhentikan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, kini di Ibu Kota dihiasi transportasi mikro baru yang diberi nama bajaj qute. Meski masih dalam tahap izin uji coba sejak 19 Juli 2017, bajaj asal India ini sudah digunakan untuk mengangkut penumpang dalam trayek jarak pendek.

Jika dibandingkan dengan bemo, bajaj qute jauh lebih pantas untuk dijadikan salah satu pilihan transportasi di Jakarta. Memiliki roda empat dan di desain khusus layaknya mobil pribadi pada umumnya, bajaj qute sangat memberi kenyamanan dan keamanan bagi penumpang.

Kesan kuno dan ketinggalan zaman pun sudah tak lagi nampak pada transportasi yang baru berjalan dua bulan ini. Sesuai namanya, tampilan bajaj cukup imut, karena perawakannya yang mungil namum tetap terkesan lebih modern, kursinya pun lebih empuk dan dilengkapi sabuk pengaman, speedometer, hingga audio sistem mp3.

Hanya saja, bajaj qute tidak dilengkapi kaca penutup di sisi pintu kanan dan kiri, agar udara bisa masuk ke dalam bajaj. Tapi tak perlu khawatir, jika hujan melanda pintu akan ditutup dengan plastik terpal bening yang bisa dilepas pasang, sehingga penumpang terbebas dari kebasahan air hujan.

Tarikan bajaj saat berpacu di jalanan Ibu Kota pun terasa sangat halus. Bajaj qute mampu menempuh kecepatan hingga 70 kilometer per jam. Konsumsi bahan bakar satu liter untuk 36 kilometer atau tiga kali puteran trayek bajaj qute.

Tarif Murah

Tak ada lagi sensasi getaran khas bemo dan bajaj roda tiga. Kepulan asap yang selama ini kerap kali menghiasi kota Jakarta perlahan-lahan sirna dengan hadirnya bajaj qute. Angkutan bewarna biru dan hitam ini telah dinyatakan lulus uji emisi, sehingga termasuk dalam transportasi ramah lingkungan.

"Daripada bemo jauh lebih enak ini, kaya naik mobil pribadi aja gitu. Harganya juga relatif murah, enggak beda jauh sama bemo," kata salah satu penumpang bajaj qute jurusan Kota-Pademangan, Jakarta Utara, Tia Oktaviani ditemui Koran Jakarta, akhir pekan lalu.

Satu-satunya kesamaan antara bajaj qute dan bemo Bemo, pengemudi akan menunggu penumpangnya hingga tempat duduk terisi penuh dengan tiga penumpang di belakang dan satu penumpang di depan. Jika penumpang belum mencapai empat orang maka sopir enggan beranjak.

Dengan tarif 5.000 rupiah, bajaj qute hanya mampu mengangkut maksimal empat orang penumpang. Hal ini berbeda dengan transportasi pendahulunya, yakni bemo yang mampu mengangkut hingga sembilan orang penumpang.

"Bajaj ini memang nyaman dan bawanya juga enak. Tapi kalau dari segi pendapatan lebih bagus bemo karena bisa angkut sembilan penumpang, tarifnya empat ribu rupiah. Bemo sekali jalan bisa dapat 35 ribu, kalau bajaj qute cuma 20 ribu rupiah," ujar pengemudi bajaj qute SalamUntuk bisa mendapatkan bajaj qute, Salam mengaku telah menyerahkan bemo yang sebelumnya ia kendarai di tambah down payment atau uang muka sekitar 10 juta rupiah. Sementara untuk cicilannya, dia harus membayar sekitar 2,4 juta rupiah dalam sebulan hingga empat tahun kedepan. "Iya masih kredit ini. Jadi tiap hari sekarang jadi beban saja harus mikir bayar cicilannya tiap bulan," ungkap dia.

Seperti diketahui, pelarangan pengoperasian bemo di Jakarta tercantum dalam Surat Edaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nomor 84 Tahun 2017. Bemo dianggap bukan lagi angkutan umum karena tidak memiliki surat tanda nomor kendaraan (STNK) bermotor. annisa ibrahim /P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top