Sabtu, 14 Des 2024, 01:45 WIB

Badan PBB Terima Dana Rp1,9 Triliun untuk Atasi Pengungsi di Afrika

Arsip foto - Program Pangan Dunia (WFP) PBB menerima dana 118 juta dolar AS (sekitar Rp1,9 triliun) dari Amerika Serikat melalui Biro Bantuan Kemanusiaan USAID untuk memberikan bantuan darurat kepada lebih dari 1 juta pengungsi di Afrika Timur dan Tengah.

Foto: ANTARA/Anadolu

Nairobi - Program Pangan Dunia PBB (WFP) telah menerima dana sebesar 118 juta dolar AS (sekitar Rp1,9 triliun) dari Amerika Serikat melalui Biro Bantuan Kemanusiaan USAID untuk memberikan bantuan darurat kepada lebih dari satu juta pengungsi di Afrika Timur dan Tengah.

Dana ini datang di tengah lonjakan jumlah pengungsi di kawasan tersebut, yang telah meningkat dua kali lipat dalam empat tahun terakhir, dari 13,2 juta orang pada 2020 menjadi 26,5 juta orang pada 2024, menurut data WFP.

Lonjakan tersebut disebabkan oleh konflik, termasuk perang yang sedang berlangsung di Sudan, serta peristiwa cuaca ekstrem seperti kekeringan berkepanjangan di Tanduk Afrika dari 2020 hingga 2023.

Direktur Regional WFP untuk Afrika Timur Laurent Bukera mengatakan, "Pendanaan dari AS ini sangat penting untuk memastikan kami dapat terus mendukung para pengungsi rentan, banyak di antaranya sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup."

Dana ini akan memungkinkan WFP menyediakan transfer tunai dan bantuan makanan dalam bentuk barang kepada kelompok pengungsi, termasuk para pencari suaka, pengungsi yang kembali ke negaranya, pengungsi internal, dan komunitas tuan rumah yang menghadapi kerawanan pangan di Burundi, Djibouti, Kenya, Republik Kongo, Rwanda, Tanzania, dan Uganda.

Namun, WFP mencatat bahwa meskipun jumlah pengungsi meningkat secara signifikan, sumber daya yang tersedia tidak bertambah secara proporsional.

Hal ini memaksa organisasi tersebut membuat keputusan sulit terkait siapa yang menerima bantuan dan berapa besar bantuan uang yang diterima.

Saat ini, WFP mendukung lebih dari 2,4 juta pengungsi di Afrika Timur dan Tengah dengan jatah makanan yang dikurangi akibat kekurangan dana.

Jumlah penerima bantuan ini mencakup 60.000 orang di Burundi, 23.000 di Djibouti, 650.000 di Kenya, 120.000 di Rwanda, 191.000 di Tanzania, 1,4 juta di Uganda, dan 30.000 di Republik Kongo, dengan jatah bantuan yang berkisar antara 30 persen hingga 82 persen dari kebutuhan penuh.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: