Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tata Niaga Pangan I Penguatan Stok Ciptakan Ekosistem Pangan Dalam Negeri

Badan Pangan Wajibkan Importir Serap Kedelai Lokal

Foto : Sumber: Kementerian Pertanian - Litbang KJ/and/one
A   A   A   Pengaturan Font

Supaya berjalan dengan baik, Said menyebutkan tiga hal yang perlu diperhatikan pemerintah dalam pengembangan kedelai lokal. Pertama, soal produksi dalam negeri, importasi dan preferensi konsumsi kedelai. Produksi dalam negeri selama ini sangat kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan atau konsumsi. Bahkan dari tahun ke tahun terus berkurang.

Hal itu terkait dengan ketersediaan lahan yang terbatas karena bersaing dengan komoditas lain yang harga jualnya lebih baik semisal jagung. "Produksi jadi terbatas karena sebagian petani sudah tidak menanam kedelai lagi karena harganya kalah dengan komoditas lain. Sementara harga kedelai yang tertekan harga kedelai impor menjadikannya jauh di bawah harga jagung," kata Said.

Kedua, soal harga kedelai impor yang rendah dan volume yang besar. Tanpa proteksi yang memadai maka produksi dalam negeri juga akan sulit, misalnya soal ketentuan pajak impor yang diperbesar.

Harga kedelai impor yang murah menyebabkan harga kedelai lokal tidak bisa mengejar dengan biaya produksi yang lumayan tinggi, sementara harga impor jauh lebih murah karena pajak rendah bahkan bisa jadi ada dumping.

Terakhir, katanya, soal preferensi konsumen yang sudah sangat biasa mengonsumsi kedelai impor yang besar-besar. Akibatnya, para pengrajin tahu tempe juga lebih suka pakai yang impor karena lebih disukai konsumen pada umumnya harganya lebih murah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top