![Badan Pangan Wajibkan Importir Serap Kedelai Lokal](https://koran-jakarta.com/images/article/badan-pangan-wajibkan-importir-serap-kedelai-lokal-220607001704.jpg)
Badan Pangan Wajibkan Importir Serap Kedelai Lokal
![Badan Pangan Wajibkan Importir Serap Kedelai Lokal](https://koran-jakarta.com/images/article/badan-pangan-wajibkan-importir-serap-kedelai-lokal-220607001704.jpg)
Upaya tersebut, kata Arief, dilakukan melalui sinergi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, BUMN pangan, Bulog, swasta, dan asosiasi.
"Di Indonesia market-nya sudah ada karena minat konsumsi kedelai seperti tahu tempe cukup tinggi. Saat kedelai harganya baik, bahkan lebih baik dari luar negeri, ini kesempatan kita untuk menanam kedelai. Memang butuh proses menanam dan bibitnya yang perlu disiapkan, namun gerakan menanam kedelai ini juga yang diamanahkan Presiden Joko Widodo," katanya.
Arief mengakui kalau minat petani untuk menanam kedelai masih minim dibandingkan seperti padi dan tebu, lantaran harga kedelai di tingkat petani masih rendah sehingga berdampak pada keengganan menanam kedelai.
"Jaga harga kedelai di tingkat petani dan serap produksinya menjadi pendorong untuk meningkatkan minat menanam kedelai dan penguatan stok kedelai nasional," kata Arief.
Dia menyebut bahwa harga acuan kedelai di tingkat petani saat ini di kisaran 8.500 rupiah per kilogram (kg). Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan pemangku kepentingan lainnya akan menyiapkan regulasi baru harga acuan kedelai di tingkat petani.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya