Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Produk Lokal

Badan Pangan Dorong Masyarakat Konsumsi Aneka Ragam Makanan

Foto : ANTARA/HO-NFA

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melakukan berbagai langkah untuk memitigasi potensi terjadinya krisis pangan di Indonesia. Langkah tersebut mulai dari mensinergikan data pangan nasional hingga mendorong keanekaragaman konsumsi.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (16/9), mengatakan pihaknya saat ini sudah merapikan dan mengintegrasikan data-data pangan, baik yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, serta Kemenko Perekonomian.

"Semua tertuang dalam Neraca Pangan Nasional yang setiap minggu kami laporkan perkembangannya kepada Presiden," kata Arief.

Lembaga tersebut, kata Arief, juga mendorong keanekaragaman konsumsi. Masyarakat diminta jangan menggantungkan kebutuhan konsumsi pada satu komoditas pokok saja seperti beras. Apalagi, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, ditambah setiap daerah memiliki kekhasan masing-masing, termasuk dalam makanan pokok.

"Penganekaragaman konsumsi akan terus kami kampanyekan melalui Gerakan Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman atau B2SA," kata Arief.

Dia pun mengajak masyarakat memanfaatkan tantangan krisis pangan saat ini sebagai momentum dan kesempatan untuk meningkatkan produksi pangan lokal.

"Di tengah terbatasnya produk impor, ini menjadi kesempatan kita untuk memproduksi di dalam negeri dan melakukan substitusi, seperti yang dilakukan di Papua dan Maluku, dengan pangan berbahan dasar sagu," katanya.

Rantai Pasok

Di sisi lain, pembenahan rantai pasok serta ekosistem pangan menjadi hal yang tidak boleh dilupakan. Arief menegaskan setiap pihak yang terlibat di bidang pangan harus mampu menjalankan perannya dengan baik untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.

"Dalam aktivitas pangan ini, saya secara sederhana membagi sebagai berikut, on farm, off farm, logistik, warehousing, dan distribusi. Setiap proses harus dirinci siapa yang bertugas di sana," jelas Arief.

Tiap-tiap proses tersebut dibuat semacam Key Perform Indicator (KPI)-nya, kemudian dimonitor secara bersama-sama untuk memastikan semua pihak yang terlibat menjalankan tugasnya sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Semua langkah tersebut tambah Arief harus dirajut dalam hubungan sinergi yang baik.

Lebih Gencar

Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani Indonesia (SPI), M. Qomarun Najmi, yang diminta pendapatnya mengatakan untuk mengatasi masalah pangan ke depan, pemerintah harus lebih gencar mendorong diversifikasi pangan.

Ekosistem pangan lokal harus dibantu, jaringan dari hulu ke hilir. Selain itu, harus pula didukung dengan penataan distribusi yang memadai. Penataan ulang distribusi pangan penting karena meskipun stok pangan memadai, namun dalam kondisi krisis, ada saja ulah spekulan yang mencari untung dengan menimbun bahan pangan.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top