![“Backlog Perumahan Terus Ditekan](https://koran-jakarta.com/images/article/backlog-perumahan-terus-ditekan-220225112156.jpg)
“Backlog" Perumahan Terus Ditekan
![“Backlog Perumahan Terus Ditekan](https://koran-jakarta.com/images/article/backlog-perumahan-terus-ditekan-220225112156.jpg)
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya mengatasi kekurangan perumahan alias backlog dan mendorong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah layak huni. Salah satunya dengan melakukan inovasi penyediaan hunian layak bagi MBR berpendapatan tidak tetap atau informal.
Backlog kepemilikan perumahan saat ini mencapai 11 juta dan backlog keterhunian mencapai 7,6 juta. Dari 93 persen backlog kepemilikan perumahan sebagian besar merupakan (MBR) sejumlah 33 persen dan masyarakat miskin sejumlah 60 persen, dan seluruhnya didominasi oleh segmen MBR informal.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, lembaganya mendorong masyarakat khususnya MBR untuk memiliki hunian layak. "Pemerintah berkomitmen untuk memberikan hunian yang layak bagi MBR. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Menteri Basuki di Jakarta, Kamis (24/2).
Untuk menyediakan rumah bagi para MBR informal, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan menyelenggarakan kegiatan Aspiration Gathering KajianEkosistem Perumahan & Grand Design Segmen MBR Informal secara virtual, Rabu (23/2).
"Dalam penyediaan perumahan bagi MBR informal perlu dilakukan pemetaan yang lebih detail untuk mengetahui seberapa besar resiko yang didapatkan ketika memberikan pembiayaan terhadap perumahan mereka," ujar Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya