Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Lonjakan Komoditas - Konsumsi CPO untuk Biodiesel pada 2020 Naik 24 Persen

B20 Hanya Untungkan Industri Sawit

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pola konsumsi CPO di dalam negeri berubah sejak pemerintah menerapkan kebijakan mandatori biodiesel yang mendapatkan insentif.

JAKARTA - Kebijakan pemerintah Biodiesel 20 (B20) ternyata menimbulkan masalah baru. Program B20 mewajibkan pencampuran 20 persen minyak sawit dengan 80 persen bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

Program tersebut mendorong industri sawit justru lebih memilih memasok produknya untuk B20 ketimbang kebutuhan pokok masyarakat, terutama minyak goreng. Adanya kucuran subsidi untuk program B20 membuat suplai untuk pabrik minyak goreng dikurangi karena tak ada insentif.

Ekonom Senior Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri, mengingatkan kenaikan harga minyak goreng saat ini disebabkan pergeseran besar dalam konsumsi minyak sawit atau crude palm oil (CPO) di dalam negeri. Di masa lalu, terang dia, pengguna CPO yang sangat dominan di dalam negeri adalah industri pangan, termasuk minyak goreng.

Namun, sejak pemerintah menerapkan kebijakan mandatori biodiesel, alokasi CPO untuk campuran solar berangsur naik. Peningkatan tajam terjadi pada 2020 dengan diterapkannya program B20.

"Akibatnya, konsumsi CPO untuk biodiesel naik tajam dari 5,83 juta ton pada 2019 menjadi 7,23 juta ton pada 2020 atau kenaikan sebesar 24 persen," ucapnya dikutip dari blog resmi Faisal Basri, di Jakarta, Senin (7/2).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top