Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 20 Jan 2025, 01:20 WIB

Ayo Sinergis Melawan Ideologi Kekerasan, BNPT dan Muhammadiyah Perkuat Moderasi Beragama

Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono saat menemui Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (17/1).

Foto: ANTARA/HO-BNPT

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berkolaborasi dalam menguatkan moderasi beragama di Indonesia melalui penelitian dan kajian.

“Kami melakukan penelitian, kajian untuk melihat aspek apa lagi yang perlu dikembangkan untuk mengkonter narasi yang distimulus kelompok ideologi kekerasan. Kami berharap dapat terus kolaborasi untuk menguatkan moderasi beragama,” kata Kepala BNPT, Komjen Pol Eddy Hartono dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (18/1).

Eddy menjelaskan meskipun hingga saat ini Indonesia dalam keadaan aman dibuktikan dengan prestasi zero terrorist attack, kewaspadaan bersama tetap perlu ditingkatkan.

“Sudah dua tahun Indonesia zero terrorist attack, tapi kita tetap harus terus membangun kewaspadaan bersama mengingat keberadaan jaringan - jaringan yang ada di bawah permukaan,” tambah Eddy.

Merespons apa yang disampaikan Kepala BNPT, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan moderasi beragama adalah kunci upaya bersama dalam melawan ideologi kekerasan. Sebab, sejatinya Pancasila adalah ideologi moderat tercermin dalam Sila keempat.

“Ekstremis tidak dilawan dengan ekstremis tapi dengan moderasi beragama, ini kuncinya. Pancasila itu ideologi moderat, coba lihat sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,” ujar Haedar.

Ideologi Bangsa

Dia menambahkan kelompok yang mencoba mengubah ideologi bangsa berpotensi merusak masa depan bangsa. “Kelompok yang menafsirkan Pancasila sesuai kehendak sendiri itu merusak masa depan bangsa,” pungkasnya.

Sebagai informasi, BNPT sedang menyusun Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (Perban) terkait kajian terorisme yang akan melibatkan seluruh elemen bangsa, termasuk PP Muhammadiyah.

Sebelumnya, pada tanggal 18 Desember 2024 BNPT berkesempatan bertemu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk memperkuat kolaborasi dalam upaya mencegah radikalisme terorisme.

Hal ini menunjukkan komitmen BNPT dalam menjaga kedamaian dan persatuan dengan menggandeng dua organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak, Ustadz Haerudin mengajak seluruh masyarakat membangun kerukunan dan kedamaian, guna mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia.

“Kita hidup di masyarakat lebih indah dengan saling rukun dan damai tanpa perpecahan serta perselisihan,” kata Haerudin saat menggelar silaturahim antarumat beragama, di Lebak, Minggu.

Selama ini, tambah Haerudin, kehidupan masyarakat Kabupaten Lebak penuh keberagaman dengan perbedaan keyakinan, sosial, adat, budaya, dan bahasa. Di tengah keberagaman tersebut, hingga saat ini tetap terjalin kerukunan dan kedamaian di masyarakat.

Ia mengemukakan masyarakat setempat yang religius hidup dengan semangat toleransi, saling menghormati, dan menghargai antarumat beragama.

Pendeta Gereja Pasundan Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Robert mengajak umatnya memperkuat kerukunan, kedamaian dan persatuan antarumat beragama. Selama ini, kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Lebak relatif baik dan penuh kedamaian.

Bahkan, dirinya selama tinggal di Kabupaten Lebak merasa aman dan damai serta tidak ada konflik horizontal. Karena itu, dia dalam setiap khutbah selalu menyampaikan pesan terhadap umatnya untuk memperkuat persatuan dan menjalin kerukunan dan keharmonisan di masyarakat.

Selain itu, ia mengajak umat menebarkan semangat kasih sayang dan tolong menolong sesama umat beragama.

“Kami meyakini melalui persatuan itu dapat meningkatkan kesejahteraan bagi umat manusia dengan penuhi kedamaian dan kasih sayang,” kata pendeta kelahiran Manado, Sulawesi Utara itu.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.