Selasa, 03 Des 2024, 17:30 WIB

Ayo Masifkan Program Kampung Iklim untuk Hadapi Pemanasan Global

Ilustrasi. Acara yang diadakan Forum Sahabat Program Komunitas untuk Iklim se-DKI Jakarta di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2024).

Foto: ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menilai bahwa Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah langkah nyata untuk menghadapi pemanasan global termasuk di wilayah urban.

"Ini langkah nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim," kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto usai memberikan penghargaan kepada 56 RW perwakilan dari seluruh Jakarta Barat sebagai pelaksana ProKlim, Selasa.

Melalui program tersebut, kata Uus, masyarakat diajak untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

"Juga mengimplementasikan aksi-aksi nyata untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” katanya.

Adapun apresiasi simbolis diserahkan Uus kepada delapan lurah perwakilan kecamatan dengan nilai tertinggi Proklim Pratama yaitu, Kelurahan Tangki, Kota Bambu Selatan (KBS), Angke, Kapuk, Kedoya Utara, Kembangan Utara, Jelambar Baru dan Cengkareng.

Sedangkan apresiasi RW ProKlim tingkat nasional 2024 diberikan kepada dua RW di Kecamatan Palmerah, yakni Ketua RW 06 KBS, M Taufik (55) dan Ketua RW 02 Kelurahan Kemanggisan, Wahyu Sakutra (52).

“Diharapkan prestasi ini terus menginspirasi kita untuk menciptakan kota yang lebih hijau, berkelanjutan dan tangguh terhadap perubahan iklim,” ungkap Uus.

Uus juga mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan ProKlim di Jakarta Barat.

“Berkat kerja keras dan kolaborasi yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program nasional yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.

Program ini dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan dicanangkan pada 1 Desember 2016.

Di Jakarta Barat, program ini dilakukan berbasis RW, misalnya di RW 02 Kelapa Dua, Kebon Jeruk terdapat kawasan hijau (tanaman obat keluarga), pertanian perkotaan (urban farming), bank sampah dan kolam gizi.

Kemudian di RW 16 Tomang, Grogol Petamburan ada pengelolaan sampah pada Bank Sampah, lewat pemilahan sampah organik dan non organik, pengelolaan TPS 3R (Reduce, reuse dan recycle) serta pemanfaatan sampah daur ulang.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: