Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Awas Genital Warts Bisa Berubah Menjadi Kanker Serviks

Foto : ISTIMEWA

penyakit kutil

A   A   A   Pengaturan Font

"Salah satu yang penting dilakukan adalah deteksi dini genital warts. Penegakan diagnosis umumnya dapat melalui pemeriksaan klinis langsung. Beberapa pemeriksaan penunjang di antaranya adalah tes asam asetat, pap smear, patologi, pemeriksaan dengan alat pembesaran optik atau kolposkop, dan identifikasi genom HPV. Namun yang perlu sering dilakukan secara rutin yakni pemeriksaan klinis, tes asam asetat dan pap smear. Diagnosis yang tepat merupakan langkah awal sebelum pemberian terapi," tutur dr. Amelia.

Pengobatan genital warts dengan mengontrol lesi melalui pengolesan cairan kimia, tindakan elektrokauter atau bedah listrik, cryotherapy atau bedah beku, laser, serta bedah eksisi. Pertimbangan pemberian terapi ini, jelasnya, disesuaikan dengan luas dan derajat keparahan penyakit, lokasi, komplikasi terkait terapi, preferensi pasien, ketersediaan terapi, dan juga kondisi penyerta (komorbiditas).

Sampai saat ini memang masih belum ada obat spesifik yang dapat mencegah penambahan jumlah atau replikasi virus sehingga pengobatan masih bertujuan untuk menghilangkan gejala klinis saja dan tidak dapat menghilangkan virus. Ini yang menyebabkan masih sering terjadi kekambuhan. Hal ini tentu memberikan masalah psikologis dan juga finansial bagi pasien.

"Maka dari itu, salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh masyarakat khususnya perempuan adalah mencegahnya dengan vaksin HPV yang dapat diberikan setelah genital warts bersih melalui terapi pengobatan, ataupun bagi mereka yang belum pernah tertular virus namun di usia produktif," tutup dr. Amelia.

CEO Klinik Pramudia dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, mengatakan, insiden kasus genital warts menjadi salah satu penyakit IMS yang paling sering ditemukan di Klinik Pramudia. Oleh karenanya pihaknya berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan memberikan edukasi terkait penyakit tersebut. "Melalui edukasi dapat menekan angka insidensinya di Indonesia seiring rencana dilakukan vaksinasi oleh pemerintah kepada anak sekolah umur 11-13 tahun," ujar dia.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top