Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Australia Perkuat Hubungan yang Stabil dengan Tiongkok

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Australia bertujuan untuk hubungan yang stabil dengan Tiongkok meskipun ada perbedaan khususnya dalam perdagangan, kata menteri luar negeri Australia, saat dia meminta Tiongkok untuk menggunakan pengaruhnya sebagai kekuatan besar untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina.

Hubungan Australia dengan mitra dagang terbesarnya berada pada titik terendah setelah perselisihan mengenai sejumlah masalah termasuk asal-usul pandemi COVID-19, perdagangan, dan tuduhan Australia atas campur tangan Tiongkok.

"Saya pikir ini adalah jalan panjang di mana banyak langkah harus diambil oleh kedua belah pihak untuk hubungan yang lebih stabil," kata Menteri Luar Negeri Penny Wong kepada wartawan setelah bertemu dengan mitranya dari China, Wang Yi, pada hari Kamis di sela-sela pertemuan. Sidang Umum PBB di New York.

"Kalau soal perbedaan, jelas yang pertama di antaranya adalah masalah hambatan perdagangan, dan itu yang saya fokuskan sejak awal," kata Menteri Luar Negeri Penny Wong.

Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan pertemuannya dengan menteri luar negeri Tiongkok bersifat konstruktif dan dia mendesak Tiongkok, sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB (P5), untuk menggunakan pengaruhnya untuk membantu mengakhiri krisis Ukraina.

"Tiongkok adalah kekuatan besar Kami mendorong Tiongkok sebagai anggota P5 dengan tanggung jawab khusus untuk menegakkan piagam PBB untuk menggunakan pengaruhnya untuk mengakhiri perang," katanya.

Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan invasi Rusia ke Ukraina adalah ilegal dan ancaman Presiden Vladimir Putin untuk menggunakan senjata nuklir "tidak terpikirkan dan tidak bertanggung jawab".

Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan dalam pembicaraannya dengan Wang Yi dia telah mengangkat masalah jurnalis Australia Cheng Lei dan blogger Yang Hengjun, yang telah ditahan di Tiongkok dan menghadapi tuduhan spionase.

Pertemuan hari Kamis dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, yang kedua dalam tiga bulan, terjadi saat pemerintah Partai Buruh yang baru-baru ini terpilih berusaha untuk membangun kembali hubungan setelah kemerosotan tajam selama masa pemerintahan konservatif sebelumnya.

Wakil Perdana Menteri Richard Marles mengatakan minggu ini "ada permusuhan dalam cara mantan pemerintah berbicara" dan pemerintahnya ingin mengubah nadanya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top