Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan

Australia Luncurkan Komando Luar Angkasa untuk Melawan Tiongkok

Foto : CPL DUSTIN ANDERSON/DEPARTEMEN PERTAHANAN

Menhan Australia, Peter Dutton saat berpidato pada konferensi pers di Victoria Barracks, Sydney

A   A   A   Pengaturan Font

SYDNEY - Pemerintah Australia, pada Selasa (22/3), meluncurkan Komando Luar Angkasa, sebuah badan pertahanan baru yang serupa dengan Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat, untuk mengamankan negara itu sebagai kosmos yang "sudah diperebutkan". Komando Luar Angkasa ini sebagai lawan yang jelas terhadap ambisi militer luar angkasa Tiongkok.

Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, mengatakan program pertahanan baru itu akan dimulai dengan bentuk yang sederhana, meskipun tidak diberikan rincian staf atau anggaran.

"Ruang angkasa tidak diragukan lagi akan menjadi domain yang mengambil signifikansi militer yang lebih besar di abad ini," katanya.

"Ruang semakin sesak dan sudah diperebutkan, terutama karena batas antara persaingan dan konflik menjadi semakin kabur melalui kegiatan zona abu-abu," kata Dutton dalam pidatonya kepada Angkatan Udara Australia.

Ambisi Militer

Dutton memosisikan Komando Luar Angkasa sebagai lawan yang jelas terhadap ambisi militer luar angkasa Tiongkok dan Russia, menyebutkan nama kedua negara dalam pidatonya bersama dengan semua "negara yang melihat ruang angkasa sebagai wilayah untuk mereka ambil, daripada satu untuk dibagikan".

Komando Luar Angkasa akan dipimpin Wakil Marsekal Udara, Cath Roberts, seorang "penggemar fiksi ilmiah" yang akan mengawasi tim yang diambil dari seluruh matra, baik AD, AL, dan AU Australia, serta kontraktor swasta.

Dutton mengatakan badan tersebut "pada awalnya sederhana", tetapi menambahkan bahwa Australia akan membutuhkan "Angkatan Luar Angkasa di masa depan", mengekor pada layanan AS yang diluncurkan oleh Presiden Donald Trump, pada 2019.

Komando Luar Angkasa membuka jalan bagi kerja sama erat antara AS dan Australia, datang hanya beberapa bulan setelah kedua negara menandatangani kemitraan militer baru, AUKUS, bersama dengan Inggris.

Pemerintah konservatif Australia telah benar-benar fokus pada militer menjelang pemilihan umum, berkomitmen awal bulan ini untuk meningkatkan kekuatan pertahanan negara menjadi 80.000 pasukan pada tahun 2040.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top