Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 05 Feb 2023, 17:30 WIB

Australia dan Jerman Bangun Rantai Pasokan Hidrogen Bersama

Ilustrasi

Foto: Istimewa

Menteri Perubahan Iklim dan Energi Australia Chris Bowen mengungkapkan, Australia dan Jerman bekerja sama untuk membentuk rantai pasokan hidrogen hijau. Adapun kedua negara telah mengalokasikan dana mencapai 90 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk membangun proyek tersebut.

Kedua negara, yang menandatangani aliansi bilateral untuk produksi dan perdagangan hidrogen pada Juni 2021, mengumumkan pendanaan untuk empat proyek di bawah inisiatif Inkubator Inovasi dan Teknologi Hidrogen Jerman-Australia (HyGATE).

Kolaborasi ini selanjutnya membantu Australia memperkuat infrastruktur ekspor energi terbarukannya, sekaligus memungkinkan Jerman memenuhi kebutuhan energinya yang terus meningkat melalui sumber yang lebih bersih.

Hidrogen hijau dibuat dengan menggunakan elektroliser yang ditenagai oleh energi terbarukan untuk memisahkan air.

Dari dana yang diperoleh, firma teknologi bersih Australia Vast Solar dan Solar Methanol Consortium memenangkan hibah masing-masing senilai 19,48 juta dolar Australia dan 13,2 juta euro, untuk mengembangkan elektroliser 10 MW yang menghasilkan hidrogen hijau untuk produksi metanol surya di Port Augusta, Australia Selatan.

Penerima hibah lainnya, Hysata, sebuah perusahaan elektroliser, dianugerahi 8,98 juta dolar Australia untuk bekerja sama dengan Institut Teknologi Produksi Fraunhofer Jerman untuk mengembangkan elektroliser 'makan kapiler' baru untuk menghasilkan hidrogen berbiaya rendah di Port Kembla, New South Wales.

Saat ini, data dari Office of the Chief Economist di Federal Department of Industry, Science and Resources, menunjukkan proyek hidrogen menghasilkan investasi potensial sebesar 266 miliar dolar Australia dari nilai total proyek sumber daya dan energi sebesar 705 miliar dolar Australia di pipa di Australia.

"Bekerja bahu membahu dengan mitra internasional kami akan membantu Jerman menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap pada tahun 2038 dan membantu Australia mencapai nol bersih pada tahun 2050," kata Bettina Stark-Watzinger, Menteri Pendidikan dan Riset Jerman, dikutip dari Reuters, Senin (30/1).

Sementara itu, seorang pejabat senior Jerman mengatakan bahwa dirinya berharap negaranya akan menerima hidrogen yang dibuat dengan energi terbarukan dari Australia pada tahun 2030.

Kedua negara telah meningkatkan rencana kerja sama energi bersih saat Jerman mencoba mencari pengganti pasokan gas Rusia sambil mengejar kebijakan ambisius untuk mengurangi emisinya menjadi "nol bersih" pada tahun 2045.

Apa yang disebut hidrogen hijau dipandang sebagai bahan bakar utama untuk menggerakkan proses industri yang membutuhkan suhu tinggi, seperti pembuatan baja.

Bettina Stark-Watzinger mengatakan, Australia memiliki potensi kuat untuk menghasilkan hidrogen dengan bantuan tenaga surya dan angin yang melimpah.

"Tujuan saya adalah agar pengiriman pertama benar-benar mencapai Jerman paling lambat tahun 2030," tuturnya setelah pertemuan di Berlin dengan Menteri Iklim dan Energi Australia Chris Bowen, dikutip dari AP.

Redaktur: Fiter Bagus

Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.