
'Atlantis Tiongkok', Kota Kuno yang Tenggelam di Dasar Danau
Kota kuno Shi Cheng, diperkirakan dibangun pada masa Dinasti Han Timur antara tahun 25 Masehi dan 200 Masehi.
Foto: IstimewaCHUN'AN - Berada di dasar sebuah danau buatan di Tiongkok, sebuah kota kuno yang terlupakan, dijuluki oleh para ahli sebagai "Atlantis Tiongkok".
Kota bawah permukaan yang dikenal dengan nama Kota Singa atau Shi Cheng ini tersembunyi 40 meter di bawah permukaan Danau Qiandao ('Danau Pulau Seribu'), danau air tawar buatan manusia setelah selesainya proyek hidroelektrik Sungai Xin'an pada tahun 1959.
Dilansir oleh Indy100, pada tahun 2001, para pejabat menemukan kembali bahwa kota metropolitan ini telah terpelihara dengan sempurna setelah bertahun-tahun berada di bawah air, dan pada tahun 2017 telah membukanya sebagai lokasi menyelam bagi wisatawan.
Tapi bagaimana sejarah Kota Singa, dan bagaimana kota itu bisa berada di bawah air?
Shi Cheng diperkirakan dibangun pada masa Dinasti Han Timur antara tahun 25 Masehi dan 200 Masehi.
Dulunya merupakan pusat politik dan ekonomi di provinsi timur Zhejiang, dengan pusat kekuasaan regional terletak di kota tersebut.
Tembok kota, diyakini berasal dari abad ke-16, memiliki lima gerbang masuk, berbeda dengan empat gerbang tradisional di kota-kota Tiongkok kuno, dan jalan-jalannya yang lebar memiliki 265 lengkungan yang menampilkan pahatan batu naga , burung phoenix, dan tentu saja, singa.
Namun, pada tahun 1959, pemerintah Tiongkok memutuskan untuk membangun pembangkit listrik tenaga air di daerah tersebut dan, yang agak mengejutkan, memutuskan untuk membanjiri kota tersebut demi proyek itu.
Hal ini tidak hanya berarti menghilangkan artefak sejarah. Lebih dari 300.000 orang perlu dimukimkan kembali untuk proyek tersebut, yang pada akhirnya melahirkan Danau Qiandao.
Efek samping yang mengejutkan dari hal ini adalah kota ini tetap seperti kapsul waktu ketika dilanda banjir. Karena air yang digunakan untuk menenggelamkannya tidak mengandung bahan korosif dan tidak kondusif bagi kehidupan laut, sisa-sisanya berada dalam kondisi sempurna.
Dan meski masih berfungsi sebagai kota hingga pertengahan abad ke-20, Kota Singa masih belum terpetakan secara utuh.
Kini, para penyelam secara perlahan menelusuri setiap bangunan, struktur, lengkungan, jalan, dan rumah untuk mendapatkan gambaran utuh seperti apa bentuknya.
Sampai saat itu tiba, setidaknya akan tetap diselimuti misteri, seperti Atlantis milik Tiongkok .
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 RI-Jepang Perluas Kerja Sama di Bidang “Startup” dan EBT
- 2 Jadwal Liga 1 Indonesia Pekan ke-26: Jamu Persik, Persib Berpeluang Jaga Jarak dari Dewa United
- 3 Bukan Penentu Kelulusan, Mendikdasmen: TKA Pengganti UN Tidak Wajib
- 4 DPR-Kejagung Gelar Rapat Tertutup Bahas Kasus-kasus Korupsi
- 5 Tiongkok Mengeklaim Telah Menemukan Sumber Energi “Tak Terbatas”
Berita Terkini
-
Mahasiswa UKI Ditemukan Tewas di Area Kampus
-
Cuaca Hari ini, Hujan Masih Bepotensi Mengguyur Sebagian Besar Kota di Indonesia
-
Perkuat Hilirasi Migas, PGN Fokus Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi
-
PLN UID Jakarta Salurkan 1.500 Paket Bantuan Untuk Korban Banjir
-
Liverpool Pegang Kendali, Bayern Menang Telak