Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Pandemi I Pemprov DKI Terus Galakkan Vaksinasi Dosis Ketiga

ASN dan Warga DKI Diminta Antisipasi Varian Deltacron

Foto : ANTARA/Yogi Rachman

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat meninjau vaksinasi COVID-19 di SMKN 24 Cipayung, Jakarta, Rabu (4/8/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat di DKI Jakarta diminta untuk mengantisipasi potensi varian baru virus korona atau Covid-19.

Antisipasi tersebut di antaranya dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara tertib dan bertanggung jawab. Terlebih saat ini sudah terdeteksi varian baru Covid-19 bernama Deltacron.

"Kita di jajaran DKI, harus berhati-hati, harus menjadi contoh, jajaran ASN di DKI Jakarta harus menjadi contoh bagi masyarakat," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Jakarta, Selasa (15/3).

Terkait dengan varian baru tersebut, Riza menyebutkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih menunggu informasi resmi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai potensi dan cara menghadapinya. "Itu masih dievaluasi, kita masih tunggu informasi tersebut. Kita serahkan kepada Kemenkes, kami menunggu," katanya.

Pihaknya tidak ingin mendahului terkait potensi adanya virus Deltacron. "Nanti pihak yang berwenang yang terkait dalam hal ini Kemenkes," tuturnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro menyebutkan, Deltacron bukan virus baru, melainkan varian gabungan (rekombinan) dari varian Delta dan Omicron.

Reisa menerangkan, varian Deltacron merupakan hasil replikasi dari seseorang terinfeksi secara bersamaan dengan dua varian virus, yaitu Delta dan Omicron.

Terkait gejalanya, dia mengatakan, tidak berbeda. Artinya sama saja dengan gejala SARs-COV-2 umumnya. "Jadi gejalanya sama-sama seperti SARs-COV-2, gejalanya sama-sama untuk menyerang tubuh kita. Kita wajib mematuhi protokol kesehatan secara ketat," kata Reisa.

Tertinggi di Indonesia

Sejauh ini Pemprov DKI Jakarta terus menggalakkan pemberian vaksinasi dosis ketiga atau booster. Pasalnya, peminat masyarakat mulai menurun dengan vaksin booster. "Tentu kita akan galakkan dalam banyak kesempatan kami minta semua pihak mendukung pelaksanaan vaksin booster atau vaksin yang ketiga ya. Lebih pada orang tua kita dorong," kata Wagub.

Ahmad Riza menyebut pencapaian vaksinasi dosis ketiga di DKI Jakarta tercatat tertinggi dibanding provinsi lain se-Indonesia. "Sejauh ini Jakarta provinsi yang paling banyak menyumbang vaksinasi booster," jelasnya.

Meski begitu, pihaknya akan terus menggalakkan vaksinasi dosis ketiga termasuk bagi warga lanjut usia. "Pasti kami akan terus proaktif. Tidak cuma Pemprov tapi didukung TNI-Polri dan pihak swasta seperti juga pihak lain. Ini menjadi kebutuhan kita bersama apalagi diberikan secara gratis," ucapnya.

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, capaian vaksinasi booster di Ibu Kota mencapai 1,64 juta hingga Senin kemarin. Untuk vaksinasi dosis pertama mencapai 12,4 juta atau 123,3 persen dari target 10 juta orang dan vaksinasi dosis kedua mencapai 10,4 juta atau 103,9 persen.

Sedangkan capaian vaksinasi booster secara nasional berdasarkan data Satgas Covid-19 mencapai 14,6 juta per Senin kemarin.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan untuk penerima vaksin primer Moderna, hanya bisa di-booster dengan Moderna. "Vaksinasi booster merupakan hal penting sebagai upaya pengembalian imunitas tubuh dan proteksi klinis yang menurun, serta untuk meningkatkan perlindungan bagi tubuh dengan kondisi pandemi yang masih ada seperti saat ini," katanya.

Untuk itu, masyarakat diimbau segera vaksinasi dosis ketiga minimal tiga bulan jarak dari dosis kedua.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top