Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Cuaca Ekstrem

Asia Mengalami Rekor Terpanas Tahunan pada 2020

Foto : FABRICE COFFRINI / AFP

Petteri Taalas

A   A   A   Pengaturan Font

Tiongkok disebut menderita kerugian sekitar 238 miliar dollar AS, diikuti India sebesar 87 miliar dollar AS, Jepang dengan 83 miliar dollar AS, dan Korea Selatan 24 miliar dollar AS. Tetapi ketika ukuran ekonomi dipertimbangkan, kerugian tahunan rata-rata diperkirakan setinggi 7,9 persen dari produk domestik bruto untuk Tajikistan, 5,9 persen untuk Kamboja, dan 5,8 persen untuk Laos.

Peningkatan panas dan kelembaban diperkirakan akan menyebabkan hilangnya jam kerja di luar ruangan secara efektif di seluruh benua, dengan potensi biaya miliaran dollar AS.

"Cuaca dan bahaya iklim, terutama banjir, badai, dan kekeringan, memiliki dampak yang signifikan di banyak negara di kawasan ini. Jika digabungkan, dampak-dampak ini berdampak signifikan pada pembangunan berkelanjutan jangka panjang," kata Sekretaris Jenderal WMO, Petteri Taalas.

Menurut laporan itu, banyak perpindahan terkait cuaca dan iklim di Asia berkepanjangan, dengan orang-orang tidak dapat kembali ke rumah atau berintegrasi secara lokal. Pada 2020, banjir dan badai mempengaruhi sekitar 50 juta orang di Asia, mengakibatkan lebih dari 5.000 kematian. Ini di bawah rata-rata tahunan dalam dua dekade terakhir (158 juta orang terkena dampak dan sekitar 15.500 kematian).

"Dan merupakan kesaksian atas keberhasilan sistem peringatan dini di banyak negara di Asia, dengan sekitar tujuh dari 10 orang tercakup," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top