Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kudeta Militer I Pertemuan Pemimpin Asean Akan Digelar di Jakarta

Asean Siap Bahas Myanmar

Foto : AFP/DAWEI WATCH

Aksi Protes di Dawei l Sejumlah pengunjuk rasa berpawai sambil membawa poster Aung San Suu Kyi dan bendera saat melakukan aksi protes di Kota Dawei, Myanmar, pada Senin (5/4). Aksi protes ini diikuti oleh para mahasiswa, dosen, dan insinyur dari perguruan tinggi di kota itu.

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Brunei yang tahun ini memegang keketuaan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/Asean) menyatakan dukungan atas rencana pertemuan pemimpin Asean untuk membahas perkembangan situasi di Myanmar.

Dorongan itu disampaikan meskipun Asean sudah lama menerapkan konsensus yang mengamanatkan para negara anggotanya untuk tidak merecoki masalah dalam negeri satu sama lain.

Dalam pernyataan yang disampaikan pada Senin (5/4) itu, Brunei juga mengatakan telah meminta para pejabat Asean untuk mempersiapkan pertemuan itu di Jakarta, Indonesia.

Dalam pernyataan bersama dengan Malaysia, Brunei mengatakan bahwa kedua negara telah meminta menteri dan pejabat senior mereka untuk melakukan persiapan yang diperlukan untuk pertemuan yang akan diadakan di Sekretariat Asean di Jakarta, namun tak

merinci kapan pertemuan para pemimpin Asean itu akan digelar.

Pernyataan bersama itu disampaikan usai terjadi pertemuan antara Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, dan Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah, pada Senin.

"Kedua pemimpin sepakat agar para pemimpin Asean bertemu untuk membahas perkembangan yang sedang berlangsung di Myanmar," demikian bunyi pernyataan bersama itu.

Kedua pemimpin dari Brunei dan Malaysia itu pun menyatakan keprihatinan atas meningkatnya jumlah korban jiwa di Myanmar.

"Kami mendesak semua pihak (di Myanmar) untuk menarik diri agar tidak mendorong terjadinya kekerasan lebih lanjut, dan bagi semua pihak untuk segera menahan diri dan mau berkompromi," imbuh pernyataan bersama itu.

Pertemuan pemimpin Asean digelar di Jakarta dengan pertimbangan bahwa Indonesia telah memimpin upaya bagi anggota Asean untuk mendorong agar solusi dinegosiasikan secara bersama demi mencari penyelesaian masalah krisis politik di Myanmar.

Myanmar telah berada dalam krisis sejak junta militer pada 1 Februari melakukan kudeta, yang menggulingkan pemerintahan sipil terpilih pimpinan Aung San Suu Kyi.

Koordinasikan Perlawanan

Pada Senin dilaporkan aksi protes menentang kudeta oleh junta masih terus terjadi. Para pengunjuk rasa itu terus turun ke jalan untuk menuntut pemulihan pemerintahan sipil dan menyerukan perlawanan nasional yang terkoordinasi.

Para demonstran yang berpawai sambil membawa poster bergambarkan Suu Kyi di jalan-jalan utama di Kota Mandalay dalam aksi protes terbarunya pun mendesak terjadinya intervensi internasional.

Selain di Mandalay, unjuk rasa pun dilaporkan terjadi di Kota Dawei dimana para mahasiswa, dosen, dan insinyur dari perguruan tinggi di kota itu bergabung dalam aksi protes bersama dengan para anggota komunitas LGBTQ dan para pemuda anggota Liga Nasional untuk Demokrasi.

Sementara itu dilaporkan pula bahwa dua warga Australia telah dibebaskan dari tahanan rumah dan diizinkan meninggalkan Myanmar tanpa dakwaan. Dua warga Australia itu adalah suami istri Matthew O'Kane dan Christa Avery.

Dengan bebasnya O'Kane dan Avery, maka saat ini tinggal tersisa satu warga Australia lain yaitu Sean Turnell, yang masih mendekam di penjara. ST/Ant/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top