Asean Sangat Prihatin dengan Meningkatnya Kekerasan
Asean Prihatin | Tentara Myanmar berpatroli di Yangon pada 1 Februari lalu. Pada Kamis (18/4) malam, Asean menyatakan sangat prihatin atas meningkatnya pertempuran baru-baru ini di Myanmar.
"Dalam skema yang lebih besar, rezim jelas kehilangan kendali atas banyak wilayah di pinggiran," kata analis independen Myanmar, David Mathieson, kepada AFP tentang bentrokan Myawaddy. "Perjalanan masih panjang untuk menjatuhkan junta," imbuh dia.
Pendekatan Berbeda
Sebelumnya Asean telah memimpin upaya diplomatik untuk meredakan krisis ini, namun tidak memberikan hasil yang berarti, dengan lebih dari 4.400 orang terbunuh dan hampir 20.000 orang ditahan dalam tindakan keras militer menurut kelompok pemantau lokal.
Hanya sedikit kemajuan yang dicapai sejak tahun 2021 ketika blok regional tersebut menyetujui lima poin rencana perdamaian yang turut ditandatangani oleh Myanmar tetapi gagal diimplementasikan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya