AS Tak Akan Ekstradisi Fethullah Gulen ke Turki

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Sabtu (17/11) menyatakan bahwa dirinya tak memiliki rencana untuk mengekstradisi ulama asal Turki, Fethullah Gulen, yang dituding Ankara telah mendalangi kudeta yang gagal pada 2016.

"Tak ada rencana itu (ekstradisi Gulen) untuk saat ini," kata Presiden Trump pada awak media sebelum bertolak ke California untuk meninjau bencana kebakaran.

Isu ekstradisi Gulen ini mencuat setelah kantor berita NBC pekan lalu menulis bahwa Gedung Putih sedang mempelajari akibat hukum dari kasus pengasingan Fethullah Gulen sebagai upaya untuk meredakan tekanan Turki terhadap Arab Saudi terkait pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Atas laporan NBC itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert, telah membantahnya. "Tak ada kaitan antara isu ekstradisi dengan tekanan Turki terhadap Arab Saudi," kata Nauert.

Hubungan bilateral AS-Turki sempat memanas salah satunya terkait isu ekstradisi Fethullah Gulen ini. Namun kemudian hubungan kedua negara itu membaik pada Oktober lalu saat Ankara membebaskan pastor warga AS, Andrew Brunson. AFP/I-1