Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesepakatan Brexit I Penasihat Keamanan AS Bahas Kesepakatan Dagang Bilateral

AS Siap Bantu Inggris

Foto : AFP/Tolga AKMEN

Pertemuan Bilateral l Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton (kanan), berjabat tangan dengan Menteri Keuangan Inggris, Sajid Javid, di luar kantor Kementerian Keuangan Inggris di 11 Downing Street, London, Selasa (13/8). Bolton dan Javid bertemu untuk mempercepat kesepakatan dagang AS-Inggris, usai pelaksanaan Brexit.

A   A   A   Pengaturan Font

AS kembali menyatakan dukungan terhadap pemerintahan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa dan siap membantu Inggris lewat peningkatan hubungan dagang pasca Brexit.

LONDON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) pimpinan Presiden Donald Trump kembali menyatakan dukungan penuh terhadap Perdana Menteri Boris Johnson agar Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit) tanpa kesepakatan. Hal itu disampaikan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, selama kunjungannya ke Inggris selama dua hari untuk misi memperkuat kembali hubungan bilateral AS-Inggris.

"Jika itu merupakan keputusan pemerintah Inggris, maka kami akan mendukungnya dengan antusias," kata Bolton, usai melakukan pertemuan dengan petinggi di pemerintahan Inggris, termasuk PM Johnson, Senin (12/8). "Kami (AS) akan bersama Anda (Inggris)," imbuh dia.

Dalam paparannya, Bolton mengesampingkan segala saran bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) mungkin bukan jalan terbaik bagi masa depan rakyat Inggris dengan alasan Brexit merupakan sebuah proses kesepakatan bersama lewat referendum yang digelar tiga tahun lalu.

Bolton adalah pejabat paling senior di pemerintahan AS pimpinan Trump yang mengunjungi Inggris sejak Johnson menjadi perdana menteri kurang dari sebulan yang lalu. Selama masa jabatan mantan PM Theresa May, terjadi bentrokan berulang antara kepemimpinan AS dan Inggris, pertikaian diperdalam oleh perbedaan kepribadian antara Presiden Trump dan PM May.

Dalam paparannya, Bolton pun menyuarakan dukungannya bagi terlaksananya kesepakatan perdagangan AS-Inggris dan berharap bahwa kesepakatan dagang itu terlaksana secara amat bijaksana.

"Akan ada manfaat ekonomi yang nyata dari Inggris yang keluar dari sistem regulasi UE dan saya ramalkan akan ada potensi peningkatan hubungan ekonomi antara AS dan Inggris," ucap Bolton.

Sejauh ini memang masih belum jelas kapan perjanjian perdagangan AS-Inggris akan benar-benar membuahkan hasil, tetapi Bolton menyatakan bahwa hal itu akan jadi prioritas bagi Presiden Trump, namun tujuan utamanya yaitu mencapai kesepakatan dagang yang komprehensif.

Isu Huawei

Selain miliki tugas sebagai penasihat untuk Presiden Trump, Bolton adalah seorang birokrat berpengalaman yang telah lama mengikuti perkembangan politik Inggris dan mengenal banyak politisi Inggris secara pribadi. Latar belakang Bolton itu dipastikan tak akan meninggalkan Inggris tanpa tangan hampa.

Untuk misinya itu Bolton pun memperjelas bahwa AS bersedia untuk membahas masalah lain dengan Inggris termasuk masalah dengan Iran dan rencana Inggris untuk penggunaan teknologi komunikasi dari perusahaan raksasa asal Tiongkok, Huawei.

Bolton mengatakan Inggris saat ini sedang memeriksa apakah akan mengizinkan penggunaan teknologi Huawei secara lebih terinci dan mendalam, setelah menunda keputusan awal tahun ini. Dia mengatakan dia diberitahu bahwa Inggris tidak akan membuat keputusan sampai masalah ini dipelajari secara menyeluruh.

Terkait masalah ini, Bolton kembali menegaskan bahwa pemerintahan Trump memandang perusahaan teknologi Tiongkok itu sebagai ancaman keamanan dan berharap bahwa Inggris juga melakukannya.

Sementara untuk isu soal Iran, Bolton mengatakan mengharapkan AS bisa secara lebih intens berhubungan dengan Inggris saat negara itu usai menyelesaikan kesepakatan Brexit. ang/CNN/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top