Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Konflik di Ukraina I Kyiv Laporkan Hampir 9.000 Tentaranya Tewas Sejak Invasi Russia

AS: Russia Tingkatkan Serangan pada Infrastruktur Sipil

Foto : AFP/YURIY DYACHYSHYN

Peringatan Kemerdekaan I Seorang perempuan mendorong kereta bayi jelang peringatan Hari Kemerdekaan Ukraina di Kota Lviv pada Selasa (23/8). Ukraina pada Rabu (24/8) memperingati hari kemerdekaan yang sekaligus menandai 6 bulan serbuan Russia.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebagai antisipasi atas peringatan itu, otoritas di Ukraina telah mengumumkan larangan pertemuan publik di Ibu Kota Kyiv dan mengumumkan jam malam di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.

Sementara itu seorang penasihat presiden Ukraina pada Senin (22/8) mengatakan bahwa Russia sedang mencoba untuk mengarahkan Ukraina ke dalam babak pembicaraan baru untuk mengulur waktu agar Moskwa bisa mengumpulkan kembali pasukannya sehingga dapat melancarkan serangan baru.

"Selama beberapa pekan, Kremlin telah berusaha meyakinkan Ukraina untuk melakukan negosiasi," kata Mykhaylo Podolyak. "Selama pembicaraan semacam itu, Moskwa ingin membekukan konflik sambil mempertahankanstatus quodi wilayah Ukraina yang diduduki," imbuh dia seraya mengatakan bahwa Russia telah mengirim proposalnya melalui berbagai perantara karena Kyiv saat ini tidak memiliki kontak politik dengan Russia.

Posisi Kyiv sejauh ini yaitu menolak solusi yang dinegosiasikan untuk wilayah Ukraina di bawah pendudukan Russia. Kyiv berkeinginan untuk merebut kembali wilayahnya serta wilayah yang dikuasai oleh separatis pro-Russia di timur dan Crimea yang dianeksasi Russia pada 2014.

"Ini adalah perang eksistensial. Kami tidak punya solusi lain. Meninggalkan pertempuran berarti tidak hanya menghancurkan negara Ukraina, tetapi juga semua warga sipilnya," tegas Podolyak.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top