Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

AS-Korsel Memulai Latihan Militer Freedom Shield

Foto : AFP/Kementerian Pertahanan Korea Selatan

Latihan militer gabungan Korea Selatan-AS membuat marah Korea Utara, yang memandangnya sebagai latihan untuk invasi.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan militer gabungan terbesar mereka dalam lima tahun pada Senin (13/3), setelah Pyongyang memperingatkan bahwa latihan semacam itu dapat dilihat sebagai "deklarasi perang".

Washington dan Seoul telah meningkatkan kerja sama pertahanan dalam menghadapi meningkatnya ancaman dari Korea Utara,. Pyongyang telah melakukan serangkaian uji coba senjata dalam beberapa bulan terakhir.

Latihan AS-Korea Selatan, yang dikenal dengan Freedom Shield, dijadwalkan berlangsung 10 hari mulai Senin. Latihan akan fokus pada "lingkungan keamanan yang berubah" karena agresi Korea Utara yang berlipat ganda, kata sekutu.

Dalam langkah yang langka, militer Seoul mengungkapkan bahwa mereka dan pasukan khusus Washington sedang melakukan latihan militer "Pisau Jati" - yang melibatkan simulasi serangan presisi pada fasilitas utama di Korea Utara - menjelang Freedom Shield.

Semua latihan itu membuat marah Korea Utara yang memandangnya sebagai latihan untuk invasi.

Pyongyang mengatakan, program senjata nuklir dan misilnya adalah untuk pertahanan diri.

Selama akhir pekan, Korea Utara menembakkan dua "rudal jelajah strategis" dari sebuah kapal selam di perairan lepas pantai timurnya, kantor berita resmi KCNA melaporkan Senin.

KCNA mengutip "sikap konstan" negara itu untuk menghadapi situasi di mana "imperialis AS dan pasukan boneka Korea Selatan semakin tidak terselubung dalam manuver militer anti-DPRK mereka".

"Pyongyang memiliki kemampuan militer yang sedang dikembangkan yang ingin diuji dan suka menggunakan kerja sama Washington dan Seoul sebagai alasan," kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.

DPRK adalah inisial dari nama resmi Korea Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Dalam pernyataan terpisah, kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan Amerika Serikat "berrencana" mengadakan pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang hak asasi manusia di negara komunis tertutup itu, bertepatan dengan manuver bersama.

"DPRK dengan getir mencela 'hak asasi manusia' AS sebagai ekspresi paling intensif dari kebijakan permusuhannya terhadap DPRK dan dengan tegas menolaknya," kata kementerian tersebut, menurut KCNA.

Tahun lalu, Korut menyatakan dirinya sebagai kekuatan nuklir yang "tidak dapat diubah" dan menembakkan sejumlah rudal yang memecahkan rekor. Pemimpin Kim Jong Un pekan lalu memerintahkan militernya untuk mengintensifkan latihan untuk mempersiapkan "perang nyata".


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top