Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketegangan di Semenanjung Korea I Komando PBB Mulai Dialog dengan Korut Soal Travis King

AS Kembali Kirim Kapal Selam Nuklir ke Korsel

Foto : AFP/South Korean Defence Ministry

Kapal Selam AS I Kapal selam bertenaga nuklir AS, USS Annapolis, saat tiba di pangkalan AL Korsel di Pulau Jeju  pada Senin (24/7). Angkatan Laut Korsel dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa kunjungan kapal  selam nuklir AS ini Jeju untuk memuat pasokan militer sambil melakukan misi operasional yang tidak ditentukan.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Sebuah kapal selam bertenaga nuklir Amerika Serikat (AS), USS Annapolis, pada Senin (24/7) tiba di Korea Selatan (Korsel) ketika kedua negara beraliansi itu berusaha meningkatkan aset strategis AS untuk menghadapi Korea Utara (Korut).

Kunjungan kapal selam kelas Los Angeles, USS Annapolis, di Semenanjung Korea bertujuan untuk memuat perbekalan militer selama misi operasional

"Kapal selam USS Annapolis memasuki pangkalan angkatan laut di Pulau Jeju untuk memuat pasokan militer sambil melakukan misi operasional yang tidak ditentukan," kata Angkatan Laut Korsel dalam sebuah pernyataan.

"Angkatan laut kedua negara berencana memperkuat postur pertahanan gabungan dengan kedatangan USS Annapolis, dan melakukan kegiatan pertukaran untuk memperingati 70 tahun aliansi tersebut," imbuh AL Korsel.

Beberapa hari sebelumnya, kapal selam bermuatan misil balistik AS yaitu USS Kentucky, berlabuh di pelabuhan Busan, Korsel, pada pekan lalu. Kunjungan itu merupakan kali pertama sejak kedatangan sebuah kapal selam bersenjata misil balistik nuklir AS pada 1980-an dan bertepatan dengan dimulainya pembicaraan AS-Korsel untuk mengkoordinasikan tanggapan jika terjadi perang nuklir dengan Korut.

Korut meluncurkan dua misil balistik pada Rabu (19/7), beberapa jam setelah kunjungan USS Kentucky, dan kembali menembakkan beberapa misil jelajah pada Sabtu (22/7) lalu.

USS Annapolis tidak dilengkapi senjata nuklir seperti USS Kentucky dan memiliki kemampuan khusus dalam perang laut.

Kapal tersebut bergabung dalam latihan anti kapal selam trilateral dengan Korsel dan Jepang pada September lalu di perairan internasional di Semenanjung Korea.

Dialog Dimulai

Sementara itu pihak komando PBB dilaporkan telah menjalin pembicaraan dengan Pyongyang mengenai tentara AS bernama Travis King yang melintasi perbatasan ke Korut pekan lalu, kata wakil komandan PBB.

"Pembicaraan telah dimulai dengan KPA melalui mekanisme perjanjian gencatan senjata," kata Letnan Jenderal Andrew Harrison dalam konferensi pers, merujuk pada militer Korut, Tentara Rakyat Korea.

"Perhatian utama kami adalah kesejahteraan prajurit King," imbuh Harrison seraya menambahkan bahwa insiden itu masih dalam penyelidikan.

Komando PBB adalah pasukan multinasional pimpinan AS yang mengawasi gencatan senjata Perang Korea. Kedua Korea secara teknis tetap berperang karena konflik 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai.

Harrison mengatakan bahwa di bawah perjanjian gencatan senjata, ada mekanisme yang memungkinkan Komando PBB untuk berkomunikasi dengan militer Korut di Area Keamanan Bersama (JSA).

AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Korut, dan sejak Pyongyang menutup perbatasannya pada awal pandemi, sebagian besar kedutaan yang ada telah menarik pulang para diplomatnya.

Sejauh ini pihak Korut memang belum berkomentar secara terbuka tentang King.

Sejak King menyeberangi perbatasan, JSA telah ditutup untuk wisatawan sejak penyeberangan perbatasan King, dan kemungkinan JSA akan tetap ditutup di masa mendatang, kata Harrison.

"JSA itu tidak akan pernah bisa menjadi tujuan wisata, terutama karena banyaknya persenjataan yang masih ada di zona demiliterisasi sejak akhir perang," ucap Harrison.

Ketika ditanya apakah King telah diklasifikasikan sebagai pembelot oleh kedua pihak, Harrison mengatakan bahwa Komando PBB belum mengkategorikan apa pun kecuali sebagai tentara Amerika. AFP/Ant/KBS/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top