AS Jatuhkan Sanksi Baru terhadap Warga Russia dan Bursa Kripto Ilegal
Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri AS mengumumkan sanksi baru yang menargetkan Russia.
Foto: AFP/Olivier DOULIERYWASHINGTON - Amerika Serikat pada hari Kamis (26/9) menjatuhkan sanksi atas dugaan operasi pencucian uang Rusia yang melayani penjahat dunia maya dan melibatkan tiga bursa mata uang kripto ilegal.
Departemen Kehakiman AS membuka dakwaan yang menuduh warga negara Rusia Sergey Sergeevich Ivanov melakukan konspirasi penipuan bank dan pencucian uang menggunakan informasi kartu kredit dan debit yang dicuri.
Layanan Ivanov telah digunakan oleh pasar kejahatan dunia maya, kelompok ransomware, dan peretas yang bertanggung jawab atas pelanggaran data signifikan terhadap perusahaan-perusahaan besar AS, kata departemen tersebut.
Warga negara Rusia Timur Shakhmametov menghadapi tuduhan serupa dalam dakwaan tersebut, kata departemen tersebut.
Dalam tindakan terkoordinasi, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap Ivanov dan Cryptex, bursa mata uang virtual yang berpusat di Saint Vincent dan Grenadine tetapi beroperasi di Rusia.
Amerika Serikat dan sekutunya telah menjatuhkan sanksi terhadap ribuan target Rusia sejak negara itu menginvasi negara tetangganya Ukraina pada 24 Februari 2022. Perang tersebut telah mengakibatkan puluhan ribu orang tewas dan kota-kota hancur.
Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan Departemen Keuangan juga mengidentifikasi bursa kripto Rusia PM2BTC, yang terkait dengan Ivanov, sebagai "perhatian utama pencucian uang" sehubungan dengan keuangan gelap Rusia.
Biro kejahatan keuangan Departemen Keuangan menemukan bahwa PM2BTC menggunakan "cara pengaburan yang tidak biasa" yang mempersulit pelacakan transaksi terlarang, katanya.
Menurut Departemen Keuangan, PM2BTC memiliki hubungan jangka panjang dengan lembaga keuangan Rusia atau yang berafiliasi dengan Rusia yang berada di bawah sanksi AS atau pembatasan lainnya.
"Amerika Serikat dan mitra internasional kami tetap teguh dalam komitmen kami untuk mencegah fasilitator kejahatan dunia maya seperti PM2BTC dan Cryptex beroperasi tanpa hukuman," kata Bradley Smith, penjabat wakil menteri untuk unit intelijen keuangan dan terorisme Departemen Keuangan.
Pada saat yang sama, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan hadiah hingga $10 juta masing-masing untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman Ivanov atau Shakhmametov.
Departemen Luar Negeri juga menawarkan hadiah hingga $1 juta masing-masing untuk informasi yang mengidentifikasi pemimpin PM2BTC dan pasar kartu kredit curian PinPays dan Joker's Stash.
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
Berita Terkini
- Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis, Divonis 6,5 Tahun Penjara terkait Korupsi Tata Niaga Timah
- DKI bangun embung dan pusat kendali untuk tangani banjir di Jaksel
- Legislator: Pembangunan NCICD di Muara Angke baru 100 meter
- Mohamed Salah Dominasi Premier League, Pecahkan Berbagai Rekor Hingga Pimpin Perburuan Golden Boot
- Seorang nelayan ditemukan selamat setelah hanyut dua hari