Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hasil Konsultasi IMF

AS Disarankan Kurangi Defisit Fiskal

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINTON - Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan pemerintah Amerika Serikat (AS) akan rasio utangnya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terus meningkat. Negara ekonomi terbesar dunia itu diminta menurunkan defisit fiskalnya agar utangnya dalam jangka menengah turun secara bertahap.

Dalam hasil konsultasi tahunan IMF Pasal IV tentang tinjauan kembali ekonomi AS, menyebutkan ekspansi fiskal pemerintah pimpinan Presiden Donald Trump diakui memang mendukung kegiatan ekonomi, tetapi hal itu harus dibayar dengan terus meningkatnya rasio utang terhadap PDB.

Berdasarkan proposal anggaran untuk tahun fiskal 2020 yang dikirim Presiden Donald Trump ke Kongres pada Maret, defisit diperkirakan akan mencapai sekitar satu triliun dollar AS untuk tahun fiskal 2020 seperti diperkirakan Kantor Anggaran Kongres (CBO) pada Mei.

Utang federal yang dipegang oleh publik akan sama dengan 87 persen dari PDB pada 2029 di bawah anggaran presiden, dibandingkan dengan 78 persen pada 2019, kata CBO.

"Setiap paket yang berhasil kemungkinan akan memerlukan langkah-langkah untuk mengatasi peningkatan yang diperkirakan dalam pengeluaran untuk jaminan kesehatan dan sosial, guna menaikkan pajak tidak langsung, dan untuk melembagakan pajak karbon federal," kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dalam keterangannya di Washington, Kamis (6/6).

Dalam pernyataan itu, IMF memproyeksikan ekonomi AS akan tumbuh 2,6 persen tahun ini, sebelum moderat menjadi 1,9 persen pada 2020. Perkiraan tersebut hanya mempertimbangkan tarif yang telah diberlakukan, dan tidak memperhitungkan tarif AS yang diusulkan pemerintah terhadap para mitra dagangnya.

Lagarde mengatakan IMF khawatir bahwa manfaat dari ekspansi selama satu dekade ini, secara umum, tidak seperti yang diharapkan.

"Harapan hidup rata-rata telah cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir, polarisasi pendapatan dan kekayaan telah meningkat, mobilitas sosial terus-menerus terkikis, hasil pendidikan dan kesehatan tidak optimal, dan sementara tingkat kemiskinan turun, itu tetap lebih tinggi daripada di negara maju lainnya," kata ketua IMF, dilansir Xinhua.

"Kami percaya bahwa lebih banyak perhatian diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan inklusif ke hasil sosial yang lebih sejalan dengan perkembangan ekonomi makro yang baik," kata Lagarde. Ant/rtr/Xinhua/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top