Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Aplikasi Status Kesehatan Menentukan Kehidupan Era Covid-19 di Tiongkok

Foto : AFP/Jade Gao

Aplikasi Status Kesehatan l Sejumlah warga Tiongkok antre saat hendak memindai status kesehatan mereka dengan menggunakan aplikasi pada ponsel pintar agar mereka bisa memasuki sebuah gedung perkantoran di Beijing beberapa waktu lalu. Pemeriksaan status kesehatan di Beijing saat diperketat karena kota itu akan jadi tuan rumah penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin.

A   A   A   Pengaturan Font

Beberapa hari setelah membeli obat bebas di sebuah apotek di Beijing, seorang mahasiswa bernama Yu tercengang karena warna hijau yang tertera di aplikasi status kesehatannya, telah raib. Padahal status warna hijau amat penting bagi dirinya yang diperlukan agar bisa secara leluasa memasuki toko, kantor, dan transportasi umum kota.

Apa yang terjadi pada Yu juga dialami banyak warga Tiongkok lainnya yang tinggal di Beijing dan mereka amat geram setelah muncul pemberitahuan secara tiba-tiba (pop-up) dari aplikasi status kesehatan di layar ponsel yang mengabarkan terjadinya perubahan status risiko virus korona mereka.

Saat ini sekolah sedang libur jelang perayaan Tahun Baru Imlek, jadi mengakses ruang kelas tidak menjadi masalah. Namun untuk memesanbubble tea, merupakan masalah bagi Yu.

"Saya tidak bisa membelibubble teakarena pesanan saya tak memenuhi minimum pengiriman, dan kedaibubble teatidak akan membiarkan saya masuk tanpa memperlihatkan status kesehatan dari aplikasi," keluh Yu di platform media sosialWeibo.

Yu adalah salah satu dari ribuan warga yang tak diperbolehkan masuk ke tempat kerja atau pusat perbelanjaan di Beijing sepanjang pekan ini dan semua itu hanya karena status kesehatan mereka. Pengetatan pemeriksaan status kesehatan di Beijing saat ini sedang ditingkatkan, karena menjelang pelaksanaan pesta olahraga Olimpiade Musim Dingin.

Dalam semalam, Beijing secara diam-diam meluncurkan aturan baru yang mengharuskan setiap orang yang telah membeli obat untuk keluhan penyakit apa pun yang mungkin merupakan gejala Covid seperti demam, batuk, dan tenggorokan kering, harus segera melakukan tes Covid-19 sebelum status kesehatan pada aplikasi mereka dapat dipulihkan warnanya ke hijau.

Saat ini Tiongkok adalah salah satu negara di dunia yang paling ketat menerapkan kebijakan soal kesehatan. Setiap muncul kasus wabah virus pada warganya pada sebuah area, akan ditelusuri penyebarannya bahkan hingga pengujian massal dan karantina yang ketat.

Aplikasi status kesehatan di Tiongkok memiliki 3 warna yaitu merah, kuning dan hijau, yang menandakan tingkat risiko Covid-19 yang berbeda. Aplikasi ini sekarang ini diperlukan untuk masuk hampir di mana-mana, termasuk kantor, stasiun transportasi, toko, mal, dan taksi. Tanpa itu, sulit untuk menjalani rutinitas kehidupan yang normal.

Keluhan Yu di Weibo kini jadi viral dan telah mendapat lebih dari satu juta tanggapan dari pengguna media sosial ini.

"Saya tidak bisa keluar untuk makan atau membeli kopi. Sangat menyebalkan," keluh salah satu dari banyak warga yang juga terkena perubahan pada aplikasi status kesehatannya.

Dramapop-upini menyoroti ketergantungan negara pada sistem kode kesehatan yang mulai diterapkan pada 2020, selang beberapa bulan setelah pandemi. Meskipun aplikasi secara teknis tidak wajib, namun secara efektif tidak mungkin warga untuk bergerak secara leluasa di sekitar Tiongkok tanpa aplikasi.

Aplikasi status kesehatan ini adalah salah satu dari lusinan program pemantauan kesehatan lokal yang menggunakan geolokasi dan data pemeriksaan kesehatan untuk melacak pergerakan pengguna dan menilai apakah mereka pernah berada di dekat orang yang terinfeksi virus. Aplikasi ini juga mencatat status vaksinasi dan hasil tes virus korona dari pemilik/pengguna aplikasi.

Beberapa aplikasi sangat sensitif sehingga dapat mendeteksi distrik tertentu yang dikunjungi dan memblokir pengguna untuk mengakses transportasi jika mereka pernah ke komunitas yang memiliki peringkat berisiko tinggi.

Sistem Kewalahan

Peluncuran status kesehatan pada awalnya menghadapi kendala terkait dengan beberapa masalah privasi. Akan tetapi semua itu secara perlahan segera dibenahi setelah Tiongkok mulai menggembar-gemborkan penanganan pandemi sebagai kisah sukses yang kontras dengan kekacauan di luar negeri.

Sekarang, siapapun warga Tiongkok yang bepergian antarprovinsi, seringkali harus mengunduh beberapa versi aplikasi lokal selain tentunya versi nasional yang ditautkan ke nomor telepon mereka dan menunjukkan kode hijau di semua aplikasi saat tiba di tempat tujuan.

Banyak kantor, restoran, dan stasiun transportasi mengharuskan pengunjung untuk membuka aplikasi dan memindai kode QR khusus lokasi untukcheck insebelum masuk. Sistem ini ada di mana-mana. Meskipun berguna bagi pejabat yang ingin melacak kontak virus korona, namun juga sistem ini terbukti memiliki kelemahan.

Penduduk di wilayah barat Kota Xi'an pada Desember lalu pernah mengeluh tentang kerusakan seluruh sistem pada aplikasi status kesehatan lokal mereka setelah pihak berwenang tiba-tiba memerintahkan pengujian massal jutaan penduduk atas lonjakan kasus virus korona.

Perintah itu mendorong warga untuk berduyun-duyun ke pusat pengujian Covid-19 dan ini membuat sistem status kesehatan kewalahan. Akibat sistem kewalahan amat fatal. Media lokal melaporkan terjadinya antrean orang selama berjam-jam karena mereka kesulitan memasuki stasiun kereta bawah tanah.

Sistem yang kewalahan juga terjadi untuk keduanya pada Januari setelah kota itu dikunci secara ketat. Semua itu berujung dengan dipecatnya pejabat kota yang bertanggung jawab atas penggunaan teknologi itu. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top