Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Apa Yang Kau Cari Hakim Agung Sudrajad Dimyati?

Foto : istimewa

Sudrajad Dimyati

A   A   A   Pengaturan Font

Tujuan pemberian gaji dan fasiliats tersebut memang agar hakim agung tidak lagi berfikir duniawi alias tidak tergoda suap. Mereka bisa berperan seperti wakil Tuhan di bumi. Para hakim agung ini menjadi tempat paling tinggi bagi pencari keadilan.

Karenanya posisi atau jabatan hakim agung itu pun sangat terhormat. Tidak semua orang bisa menjadi hakim agung. Hakim agung adalah orang-orang pilihan yang direkrut melalui proses seleksi yang sangat ketat. Karena itu menjadi hakim agung menjadi impian dari setiap hakim, karena merupakan jabatan tertinggi dengan kehormatan dan fasilitas yang lengkap. Mereka disebut orang yang mulia. Makanya dalam setiap persidangan seorang hakim disebut yang mulia.

Hakim agung terpilih itu sudah pasti telah memiliki integritas yang teruji. Tangguh, kuat dan tak tergoyahkan oleh godaan apapun. Secara logika memang diyakini tidak akan tergoda. Tapi namanya manusia, keinginan daging itu tetap saja kuat. Ada ketamakan sehingga masih juga tergoda uang.

Seorang hakim agung yang seharusnya agung, terhormat dan mulia, jatuh dalam kasus suap. Kasus Sudrajad ini tentu saja memalukan. Peristiwa itu tidak hanya merusak nama baiknya dan keluarga, tetapi dampaknya jauh lebih buruk, karena nama institusinya ikut hancur terpuruk. Tapi kalau melihat track record-nya saat pemilihan hakim agung di DPR yang terkenal dengan suap di toilet DPR, maka apa yang terjadi sekarang dengan kasus penangkapan ini tidaklah mengherankan. Pertanyaannya, kenapa bisa lolos waktu itu?

Nah, dengan kejadian ini, maka kepercayaan publik terhadap lembaga hukum kembali ke titik nol. Kasus ini makin menguatkan anggapan publik bahwa mafia kasus hukum itu masih kuat. Mafia kasus masih tetap bercokol dan menancapkan kukunya hingga ke level tertinggi hingga dan disebut mulia ini. Jadi, jangan salahkan jika tidak ada putusan yang murni kalau tidak berbayar? Sungguh memilukan sekaligus memalukan, sangat...
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Kris Kaban
Penulis : Kris Kaban

Komentar

Komentar
()

Top