Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Apa Itu "Insiden Kesehatan" Sampai Membuat Penerbangan Harris ke Vietnam Tertunda

Foto : Antara/REUTERS/Evelyn Hockstein/Pool

Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris berangkat dari Singapura menuju ke Vietnam, Rabu (24/8/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Hanoi - Kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris ke Vietnam tertunda pada Selasa, menyusul adanya insiden kesehatan yang tak lazim di Hanoi, kata Kedutaan Besar AS dalam sebuah pernyataan.

Harris yang berada di Singapura untuk kunjungan tiga hari dijadwalkan terbang ke Hanoi pada Selasa malam.

Namun penerbangannya tertunda selama tiga jam akibat "insiden kesehatan anomali".

Istilah "insiden kesehatan anomali" sering digunakan pemerintah AS untuk menjelaskan Sindrom Havana, gangguan kesehatan dengan gejala seperti pusing, mual, migrain, dan kehilangan ingatan.

Dinamakan Sindrom Havana karena dilaporkan pertama kali oleh para pejabat Kedutaan Besar AS di ibu kota Kuba pada 2016.

"Kantor Wakil Presiden diberitahu adanya laporan tentang kemungkinan insiden kesehatan anomali di Hanoi, Vietnam," kata pernyataan Kedubes AS itu.

"Setelah pemeriksaan cermat, diputuskan untuk melanjutkan perjalanan Wakil Presiden," kata pernyataan itu tanpa menjelaskan lebih jauh.

Juru bicara Harris menolak berkomentar tentang alasan penundaan.

Sekira 100 petugas CIA dan keluarganya termasuk dari sekitar 200 pejabat AS dan kerabat mereka yang terjangkit "sindrom Havana", kata Direktur CIA William Burns.

Sebuah panel di Akademi Sains Nasional AS pada Desember menemukan sebuah teori yang masuk akal bahwa sindrom tersebut disebabkan oleh sorotan "energi terarah", kata dia.

Ada "kemungkinan sangat kuat" bahwa sindrom tersebut dibuat secara sengaja dan Rusia mungkin bertanggung jawab, kata Burns.

Dia menambahkan dirinya belum bisa menyimpulkan secara pasti sebelum investigasi lanjutan dilakukan.

Moskow membantah terlibat dalam insiden di Havana itu.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top