![Antisipasi The Fed, BI Jangan Terlambat Naikkan Bunga](https://koran-jakarta.com/images/article/phpa_ov2i_resized.jpg)
Antisipasi The Fed, BI Jangan Terlambat Naikkan Bunga
![Antisipasi The Fed, BI Jangan Terlambat Naikkan Bunga](https://koran-jakarta.com/images/article/phpa_ov2i_resized.jpg)
Dampaknya, dana asing akan kembali keluar dari pasar negara berkembang mencari instrumen yang lebih aman dengan imbal hasil yang menarik. Sejak FFR dinaikkan dua kali pada semester I-2018 (Maret dan Juni), investor asing cenderung wait and see.
Kepemilikan investor asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik turun hingga 1,1 miliar dollar AS selama Mei 2018, sebagai antisipasi atas rencana Federal Reserve yang menaikkan tingkat suku bunga pada Juni lalu.
Meskipun BI telah menaikan suku bunga acuan hingga dua kali, yakni Mei dan Juni 2018, sebesar 100 basis poin (bps) namun rupiah hingga kini tak kunjung menguat.
Sebelumnya, mantan Menko Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, menilai BI harus menaikkan suku bunga hingga 400 bps atau 4 persen agar bisa membuat nilai tukar rupiah menguat secara signifikan.
"Tapi ternyata, orang tidak percaya obat ini cukup. Hitungan kami obatnya itu, 3-4 persen (naikkan suku bunga acuan)," ungkap dia. Sementara itu, Bhima mengemukakan ada dua skenario yang akan diambil BI dalam Rapat Dewan Gubernur hari ini.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya