![Antisipasi The Fed, BI Jangan Terlambat Naikkan Bunga](https://koran-jakarta.com/images/article/phpa_ov2i_resized.jpg)
Antisipasi The Fed, BI Jangan Terlambat Naikkan Bunga
![Antisipasi The Fed, BI Jangan Terlambat Naikkan Bunga](https://koran-jakarta.com/images/article/phpa_ov2i_resized.jpg)
Pada perdagangan di pasar spot, Rabu (18/7), nilai tukar rupiah ditutup melemah 36 poin atau 0,25 persen menjadi 14.414 rupiah per dollar AS. Secara year-to-date (ytd) per 18 Juli 2018, mata uang RI telah terdepresiasi 6,34 persen.
Pelemahan rupiah kemarin juga diikuti oleh sejumlah mata uang Asia lainnya akibat meluasnya apresiasi dollar AS terhadap hampir seluruh mata uang dunia, merespons pernyataan Gubernur Bank Sentral AS.
Menanggapi hal itu, ekonom Indef, Bhima Yudhistira, mengatakan penyesuaian bunga acuan BI diperlukan untuk mengimbangi tekanan pengetatan moneter global yang memicu pelarian dana asing dari negara berkembang.
"Apalagi, kalau melihat pidato Gubernur The Fed yang hawkish (agresif menaikkan bunga) sesuai dengan ekspektasi pasar, yakni kemungkinan akan ada kenaikan bunga acuan The Fed hingga dua kali lagi tahun ini," papar dia, di Jakarta, Rabu.
Bhima memprediksi bunga acuan The Fed atau Federal Fund Rate (FFR) akan dinaikkan lagi pada Agustus dan November/ Desember mendatang.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya